Mohon tunggu...
Jujun Junaedi YAG
Jujun Junaedi YAG Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

Apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain (QS 94:7)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Film Dokumenter Dirty Vote: Bahas Kecurangan Pemilu 2024

12 Februari 2024   20:09 Diperbarui: 12 Februari 2024   20:13 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar Film Dirty Vote melalui channel youtube Dirty Vote

Dirilis satu hari yang lalu, Ahad (11/2/2024, melalui channel youtube Dirty Vote, film dokumenter yang berjudul Dirty Vote sudah ditonton 5 juta lebih.

Film Dirty Vote ini, juga viral di berbagai media sosial seperti twiter, tik tok dan medsos lainnya.

Baru sehari dirilis Dirty Vote sudah tersebar luas di masyarakat. Hal ini sangat wajar lantaran saat ini masih di tengah suasana pemilu 2024. Dirty Vote sebuah film yang membahas desain kecurangan pemilu 2024.

Dirty Vote jika diartikan adalah suara kotor. Namun lebih tepatnya Dirty Vote berarti Kampanye Kotor.

Film Dirty Vote diproduksi rumah produksi WatchDoc. Disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono, Dirty Vote membahas berbagai kecurangan pemilu 2024.

Tiga orang pemeran utama dalam film ini, adalah ahli hukum tata negara, yaitu Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti dan Feri Amsari. Mereka bertiga mengupas bagaimana para elit politik di Indonesia terkhusus yang sedang berkuasa saat ini menggunakan berbagai instrumen kekuasaan untuk tujuan memenangkan pemilu 2024.

Ketiga ahli hukum tata negara itu bergiliran menyampaikan fakta bahwa para elit politik bangsa ini telah melakukan hal yang tidak semestinya dilakukan. Diantaranya bagaimana elit politik tersebut mengerahkan para aparaturnya untuk memenangkan paslon tertentu.

Di awal film, Zainal Arifin Mochtar menyampaikan pesan bahwa setelah menonton film Dirty Vote agar dijadikan landasan untuk melakukan penghukuman. Tidak lama setelah film ini tayang kubu 02 menggelar konferensi pers yang menyatakan  berbagai sanggahan terhadap film Dirty Vote. Bahkan juru bicara paslon 02 Habiburokhan sesumber penghukuman malahan berbalik ke pembuat/pemeran film tersebut.

Sebaliknya, menurut pandangan Jusuf Kalla (JK), wapres 2 periode yang diposting di twitter @maudyasmara menyampaikan bahwa JK menilai film dokumenter Dirty Vote tersebut cuma ungkap 25 persen kecurangan Pilpres dan masih ringan dari kenyataan di lapangan.

Untuk lebih jelasnya tentang film ini bisa ditonton di channel youtube nya. Terima kasih tim Dirty Vote atas pencerahannya. Semoga Allah Swt menenggelamkan berbagai bentuk kezaliman di bangsa ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun