Di Indonesia Isra Miraj Nabi Muhammad Saw diperingati setiap tanggal 27 Rajab. Di saat itulah secara khusus pemerintah memberikan kalender merah yakni meliburkan semua kegiatan atau disebut libur nasional.
Pada saat itulah banyak masyarakat yang memperingatinya dengan berbagai cara seperti mengadakan tablig akbar/siraman rohani, silaturahmi keluarga, membuat dan memasang ucapan selamat dan bentuk kegiatan positif lainnya.
Biasanya pada saat tablig akbar keagamaan Islam penceramah memaparkan materi berupa sejarah perjalanan Nabi Muhammad Saw saat di Isra Miraj kan oleh Swt dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina hingga Nabi Muhammad Saw diangkat ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat fardhu yang lima waktu.
Tentunya, dengan harapan bahwa umat Islam semakin kuat dan meningkat keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt. Terlebih, dengan cara diperingati seperti itu, maka umat Islam semakin menyadari betapa pentingnya ibadah shalat fardhu untuk kehidupan di dunia dan akhirat.
Pada peringatan Isra Miraj juga sering diingatkan bahwa manusia adalah makhluk yang lemah dan suka lupa terhadap nikmat Allah Swt. Manusia sering lalai bahkan sering meninggalkan apa yang telah diperintahkan Allah Swt dan Rasul-Nya, Rasulullah Saw.
Sayangnya, terkadang manusia walau sudah diadakan peringatan Isra Miraj, tapi mereka tidak menyadari betapa pentingnya momentum Isra Miraj untuk meningkatkan kadar keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.
Peringatan Isra Miraj adalah momentum tepat untuk meningkatkan amal ibadah soleh. Dengan peringatan Isra Miraj, umat Islam diharapkan akan tumbuh semangat untuk beramal soleh yakni mengumpulkan amal kebaikan sebanyak-banyaknya sesuai tuntunan Allah Swt dan contoh Rasulullah Saw.
Jika diantara hamba Allah sudah bisa menunaikan ibadah shalat fardhu yang lima waktu, maka kerjakanlah shalat fardhu itu dengan sebaik-baiknya. Kerjakan dengan penuh kekhusuan dan keikhlasan. Tunaikan shalat yang lima waktu bukan hanya dasar kewajiban, tapi harus karena Allah Swt dan merasa jadi kebutuhan untuk kebaikan hidup di dunia dan akhirat.
Setelah mampu mengerjakan ibadah shalat fardhu yang lima waktu, maka tingkatkan lagi kadar pelaksanaannya dengan mengerjakan tepat waktu, dan untuk laki-laki mengerjakannya berjamaah di Masjid.
Momentum Isra Miraj juga harus dijadikan semangat penambahan nilai amal soleh. Tidak hanya mampu menunaikan ibadah shalat fardhu saja, tapi harus mampu menjalankan amal soleh lainnya seperti mengerjakan shalat sunnah di samping shalat fardhu. Banyak shalat sunnah yang bisa dikerjakan seperti shalat tahajud, rawatib, duha dan lain-lain.
