Salut pada tukang batu, buruh macul, kuli di pertambangan, kuli dipedharingan, kuli dmanapun tempat. Saya masih merasa asing di negeri ini tatkala saya belum menjadi kuli di negeri sendiri. Bukankah negara ini mencetak perbudakan, dan perkulian? Bener tidaknya silahkan dirasa dan diteliti secara saksama. Sarjana juga jadi buruh, tampilan rapi tapi kerjanya terkadang lebih kotor (meskipun tak semua, tetapi bisa dibilang hampir semua). Hal ini berakibat semakin menipisnya rasa saling percaya antar rakyat, antar pejabat dan antar-antar lainnya.
Negara Serikat Pedagang
Bumi yang kaya sudah tergerus dan hampir punah. Itulah nasib bangsaku selama ini. Dan saya beropini bahwa negara ini milik segelintir orang yang berserikat. Jiwa berdagang mereka sangatlah peka dan sangat bersemangat. Sehingga semua kekayaanpun hampir terjual habis. Kemanakah larinya? Ga tahu aku. Dimana yang lain, yang berKTP Pribumi, yang merupakan bagian dari negara ini? Para penulis-penulis handalnya? para pemikir-pemikir kebijakan, para pemuka agama, para seniman, apakah mereka sekarang juga sudah jadi kuli bagi baginda pedagang? Akupun tak tahu. Dimana jiwa-jiwa patriot yang diwariskan oleh nenek moyang mereka? GEtarannya tak terasa, kecuali hanya anut grubyuk, obor blarak, ela elu, mandheg yen disogog dhuwit. Uang segalanya, karena memang posisi sulit cari uang. Salahkah mereka? silahkan ambil opini masing-masing. Saya tak berhak menghakimi. Sebagai ilustrasi adalah semangat Patih Gajah Mada dengan sumpah PALAPANYA. selamat merenung.
Dibutuhkan Pejuang
Meskipun bisa dibilang langka, namun ini merupakan kenyataan yang harus kita hadapi. Negara ini butuh para pejuang dalam segala seginya. Untuk mendapatkan formula yang handal tentu saja pejuang yang dibutuhkan memang bener-bener handal di wilayahnya. Bagaimana tidak, dalam waktu singkat negara ini sudah bangkrut, dan tentu saja untuk memulihkannya memakan waktu yang lama. Adakah orang yang berjiwa pejuang sekarang? sayapun tak yakin "ada", termasuk diri saya sendiri. Kenapa? Mencari uang haram saja sudah susah apalagi mencari uang halal. Sangat disayangkan memang, ternyata negara ini memang negara kuli yang ga pantas merdeka kali ya? sehingga ketika diberikan anugrah merdeka, ga mampu merawatnya. Salam damai,,,,,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H