Mohon tunggu...
Jumari (Djoem)
Jumari (Djoem) Mohon Tunggu... Seniman - Obah mamah

Hidup bergerak, meski sekedar di duduk bersila.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa Kenthir

19 Februari 2012   21:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:27 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sadar ga sadar, kita telah mengucap sebuah doa. Sadar ga sadar orang tua kita telah mengucap sebuah doa. Sadar ga sadar nenek kita, buyut kita dan akhirnya sampai pada manusia pertama turun di dunia ini mengucap sebuah doa. Sadarkah doa yang ingin kita ucap adalah keinginan hati? Kata wakil dari hati, dan jiwa. Untuk itu aku ga malu untuk berucap doa ini adalah doa kenthir. Dan aku adalah anggota Masjid Al-Kenthiriyah.

DOA KENTHIR

Ya Alloh, berilah ilmu yang bermanfaat, bagi diriku sendiri, lalu bagi keluargaku, lalu bagi warga RTku, lalu bagi warga RWku, lalu bagi warga Kelurahanku, bagi warga KecamatanKu, bagi warga Kabupatenku, bagi warga Propinsiku dan akhirnya bagi warga Negaraku. Soal warga dunia jangan deh, nanti negaraku ga maju-maju.


Selesai. Sekali kenthir tetap kenthir, jangan sampai dibikin kenthir oleh orang yang mengaku kenthir. Salam Kenthir. Kalau dibikin kenthir ngakulah sudah kenthir. Kalau pengen kenthir, maka dibikin kenthir terlebih dahulu. Maka dibikin kenthir, biar kenthir.

Doa ini dibaca 3 kali setelah mandi zunub untuk lebih abdolnya. Doa ini akan manjur pula bila dilakukan oleh orang kenthir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun