Mohon tunggu...
juju juriyah
juju juriyah Mohon Tunggu... Guru - Penulis sastra dan nonsastra, guru man 3 Cirebon peraih juara menulis tingkat internasional maupun nasional.

Hobi menulis sebagai tempat untuk berbagi dan tempat mengungkapkan ide/gagasan/pendapat dan perasaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pedih Ini Menunggu Ku Tumpahkan Pada-Mu

10 Desember 2024   16:20 Diperbarui: 10 Desember 2024   17:38 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terkekang.  Pixabay.com

Aku ingin bersembunyi di balik batu itu
Untuk hanya sekedar menitikkan air mataku
Biar dia mengalir dengan santai dan bersahaja

Aku ingin duduk di dalam gua yang jauh
Yang tak terlihat
Untuk mengalirkan air mata ini 

Agar  dalam perjalanannya tak ada hentian yang mengganggu

Aku ingin duduk menyepi  di tengah malam sunyi
Untuk membiarkan tangisan ini melantunkan iramanya yang menyelaraskan rasa dan emosi dengan lantunan sendu

Ingin ku sembunyi di balik kelopak bunga untuk  membiarkan auranya membawa pedih ini bersama air mata melintas di pipi hingga menebarkan rona merah yang mengharumkan

Sesak di dada ini
Perih di mata ini
Sakit di relung kalbu
Dan
Pedih di hati ini
Ingin sekali ku tumpahkan
Namun..
Ku belum menemukan tempat
Tempat Untukku
Diman aku bebas melepas rasa yang menyesakan ini pada-Mu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun