Dudukku di sini
Bukan semata hanya untuk memandangmu
Melihat senyummu yang manis
Tatapanmu yang ranum yang menyunggingkan bahagia di sudut bibir
Namun lebih dari itu
Di sini di lubuk hati
Ada setumpukkan kata
Menjadi sebuah kumpulan kalimat
Dan berbait puisi
Yang sekian lama ku membiarkannya menjadi syair sendu yang terkonfigurasi makna yang menyatu dan rasa dan asa
Memupuk ragu dan bias akan konsekuensi laku dan perbuatan
Berlawanan arus antara logika, nalar dan nurani
Bermunculan parafrase antitesis dan antonim yang berkelebatan bak sinar aurora yang menyilaukan jiwa
Malam ini kan kuungkapkan sedikit saja
Hingga makna kan muncul dengan berani
Hingga makna kan tercermin dengan jernih
Dan ku kan paham arti sebuah konsukensi
Hingga pada akhirnya jelas itu berdiri tegak bak seorang pahlawan yang menyelamatkan jiwa
Paham pun terpatri di hati
Dihati yang bersih dan memahami.
Semua ada risikonya
Dan semua ada pertanggungjawabannya
Hingga setiap hati kan mengerti
Jiwa akan paham
Dan hidup pun kan berarti.
Terima kasih, malam ini  kau menemani
Mengukir prasasti
Dan
Melahirkan moment yang begitu berarti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H