Ketika dalam malam adanya bulan
Tentu ketika di siang hari adanya matahari
Ketika di sore hari adanya jingga
Tentu dipagi hari adanya embun
Semua terpasangkan dengan rapi
Semua tertata dengan rapi
Semuanya terasa begitu rapi.
Walau tiba-tiba hujan datang
Dan ditemani dengan kilat yang menyambar bahkan guntur yang menggelegar
Hingga matahari bersembunyi cari nyaman
Dan bulan memilih berbaring drngan damai
Sambil ditatap sendu sang bintamg yang bersembunyi dibalik kabut malam
Namun esok datang tetap saja bulan dan matahari bertengger di tempatnya  lagi.
Itulah gambaran hakikat
Sebuah fluktuasi kehidupan yang pada akhirnya bermuara kepada hakikat yang hakiki dalam catatan illahi.
Namun
Kadang manusia sengan sombongnya mengatur denga keakuannya yang menurutnya paling baik
Ini aku
Ini saya
Saya
Dan begitu lagi
Begitu lagi
Pada akhirnya sang waktu pun memberikan batas kesabarannya untuk memadamkan api kesombongannya.
Kalau sudah waktunya..
Manusia tak kan lagi bersuara
Ini aku
Saya
Dan aku lagi...
Karean Tuhan sudah mengamanatkan sang waktu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI