Meski hanya satu detik
Meski hanya satu sentuhan.
Meski hanya sekejap mata.
Kita memang tak berhak dengan hak orang lain.
Apa yang Tuhan telah tetapkan, siapapun tak kan dapat mengotak-atiknya, tak kan mampu mengubahnya.
Wlau kau membayar dengan darhmu.
Bahkan nyawamu tetap yang bukan hakmu bukanlah hakmu.
Lalu mengapa kau begitu keras kepala? menggenggam hak-hak yang bukan hakmu.
Bukankah kekuatanmu tak ada apa-apanya dengan kekuatan  Sang Penentu Hak.
Bukalah matamu.
Terangilah jalan berpikirmu.
Hingga kau selalu bisa melihat sisi baik.
Jangan kau biarkan egomu menguasai akal sehatmu.
Jangam biarkan ambisimu mengalahkan kesadaranmu akan siapa dirimu..
Mungkin kau sudah lama meninggalkan cermin.
Ambillah cermin.
Sadarilah bahwa kau bukan Sang Penentu.
Janganlah keras kepala.
Karena itu akan menghancurkanmu
Kau hanya pelaku.
Kau hanya mampu mengikuti apa yang dikehendai-Nya.
Lalu kenapa kau bisa begitu buta?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H