Mohon tunggu...
juju juriyah
juju juriyah Mohon Tunggu... Guru - Penulis sastra dan nonsastra, guru man 3 Cirebon peraih juara menulis tingkat internasional maupun nasional.

Hobi menulis sebagai tempat untuk berbagi dan tempat mengungkapkan ide/gagasan/pendapat dan perasaan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ternyata Masih Ada Cahaya

6 November 2022   15:34 Diperbarui: 6 November 2022   15:37 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku berdiri gagah memandangi gedung tinggi dan megah dihadapanku ini. Inikah gedung pusat dari perusahaan yang aku kerja di dalamnya. Sebuah gedung yang berprestise. 

Beberapa hari lalu aku dijadikan perwakilan oleh chip untuk mewakili perusahaanku dalam kegiatan peningkatan mutu kinerja pegawai dan pengembangan produksi perusahaan. Tepat pukul 8.00 kami berkumpul di ruang rapat atau istilah  kerennya meeting room, aku bergabung dengan banyak perwakilan-perwakilan dari cabang-cabang se-Indonesia. 

Aku merasa beruntung sekali mendapatkan kesempatan ini. Kumendengar dengan seksama kata-kata dari pemimpin pusat perusaahaan kami. Tak disangkal lagi isi dari pidatonya benar-benar bernilai tinggi. 

Sekitar pukul 12.00 siang acara hari pertama istirahat dulu. Kami semua mengikuti jadwal isoma. Dan masih terngiang-ngiang di kepalaku suara beliau bahwa kalau mau maju kita harus memilki life skill yang beliau sebut adalah berpikir kritis, adaptasi, fleksibilitas, tekun dan stabilitas emosi atau dengan kata lain EQ. 

"Bagaimana pidatonya" tiba-tiba ada seseorang yang nengajakku berbicara di saat-saat seperti ini. "Excllence" jawabku singkat. Dia mengajakku berkenalan dan mengulurkan tangannya, "Henrik, Manado" akupun menyambut uluran tangannya "Herman, Bandung"jawabku.

Senyumku mengembang, begitu sampai aku  di sini tempat yang lain jauh dari  kotaku. Di sini aku berkumpul dengan orang orang eksklusif orang-orang terpilih. Disini aku menemukan apa yang selama ini aku harapkan bertemu dengan orang-orang hebat yang berpikiran maju, karena aku mau belajar dari mereka.Ternyata aku salah, logikaku berkata ...Ternyata dunia ini tidak melulu berkaitan dengan kemunafikan. 

Di sini di tempat ini, kutemukan senyumnya yang tulus, kurasakan sikapnya yang lembut, dan kuraih gairahnya yang memotivasi. Dunia yang penuh dengan orang-orang yang berpositif thinking. Yang memiliki growth mind sebuah pemikiran yang terus berkembang dengan mampu mengikuti  kemajuan zaman  dan afiirmasi positif sebagai pemicu menggapai kemajuan.  Serasa mimpi... namun inilah kenyataannya. Rasa syukur ku kepada Tuhan. Tuhan yang  telah membimbingku ke tempat ini tempat yang begitu nyaman dan berkah.

Sekitar pukul 14.00 kami berkumpul lagi untuk melanjutkan jadwal kegiatan hari ini. Aku pun ketemu dengan Pak Henrik yang sepertinya memang dia orang yang cerdas. " Bagaimana Pak Herman siap presentasi" Dia bertanya dengan penuh antusias. " Aku mau mendengarjakan ide-idemu" Lanjutnya, aku mengangguk mengiyakan Sambil menjawab " Akupun tak mau ketinggalan mengikuti presentasimu Pa Henrik", kami pun tertawa lepas bersama. MC pun membuka acaranya dengan begitu semangat dengan banyak memberi motivasi-motivasi yang menyegarkan. Saatnya untuk maju mempresantasi ide-ide atau gagasan-gasan brilian kami, dari kinerja sampai ke produk. Luar biasa ternyata tampilan-tampilan dari perwaklan-perwakilan perusahaan cabang yang lain sangat bagus dan berkualitas tinggi. 

Selama kegiatan ini kami saling berbagi ilmu dan mampu menerapkannya demi kebermanfaatan bersama. Kalbu ini tersentuh  mengenalnya. Kami di sini memusatkan pikiran untuk terciptanya suaru kehidupan yang lebih baik, dan yang utama adalah memanusiakan manusia, sebagaiman yeng telah dikodratkan Tuhan bahwa manusia adalah mahluk  mulia. Kami berusaha mengajak dan membentuk suatu iklim kerja untuk mampu bersikap mulia sebagaimana AlQuran mengajarkan.

Hati merasakan kedamaian ini memandangnya suasana keilmuan seperti ini. Kedua bola mata ini seakan mampu  menyibak misteri dunia. Perilaku orang-orang teredukasi tergambarkan disini sangat mencerminkan mahluk mulia. Sehingga tak merendahkan dirinya demi kepentingan murahan semata. Yang sebelumnya aku sering melihatnya dan bergelut di dalamnya.  Acara berlangsung sampai puku 10 malam, kami semua tak terlihat lelah bahkan terus melontarkan banyak hal-hal positif. Di sini di tempat ini. Hati yang berbicara dan lmu yang menggema. Hingga kutemukan kemurnian human interest. Rasa empati dan simpati bermunculan di mana-mana. Sehingga terciptnya human dignity. Dan kami ingin mewujudkan semua itu untuk semua pegawai dan konsumen perusahaan kami. Akhirnya di hari terakhir setelah penutupan kami semua pulang ke tempat asal masing-masing.  Sebuah  tempat dan keluarga yang sangat dirindukan.

#DocJay

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun