Suara adzan shubuh mendentang telinga dan menyejukan hati yang gundah akan persoalan-persoalan hidup yang dialami. Aku berwudhu dengan rasa khusyu yang mendalam memohon kepada-Nya untuk kebersihan badanku dan jiwaku dalam beribadah. Kupakai mukenah dengan aroma harum yeng mengelora memberi semangat jiwa untuk beribadah denga hati dan jiwa.  Bagaimana aku tidak mempersiapkannnya dengan hebat, karena ku akan mengahadap beribadah kepada  yang Maha Agung dan Maha Bijak. Sekitar pukul enam pagi aku berangkat ke sekolah. Pagi nan merona mewarnai hari yang begitu cantik. Menembus batas keindahan halaman sekolahku,  kaki ini melangkah tajam memandang tempat dimana aku mengajar. Berdesir mengalir indah  aliran darah kegembiraan, itu yang kurasakan setiap aku menginjakkan kakiku di sini.  Ketika kupandang siswa-siwiku yang berjalan bahkan ada yang berlarian semangat masuk ke sekolah dan kelas-kelasnya. Mengalir santun mengiringi sorot pandanganku. Mengitari nuansa pagi yang begitu cerah ini.
Pagi ini 2 jam pertama ada jam kosong untukku, kumemutuskan untuk keluar kantor menghirup udara pagi di taman depan kantorku. Kududuk damai hatiku memandangi taman yang indah dihiasi bunga-bunga hijau dan pepohonan rindang. Di depan kantor halaman sekolahku, nan sejuk dan menarik hati. Berseri-seri senyum mengitari pagiku ini, Sekelompok siswa-siswi berdatangan untuk belajar di halaman kantor sekolah. Memang halaman kantor  adalah sebuah tempat favorit siswa-siswi untuk belajar di luar kelas. Mereka tertawa dengan renyahnya, ketika saling berebut tempat untuk duduk. Dengan lincah gayanya  karena senangnya mendapatan tempat yang diinginkannya dan dilengkapi senyum manisnya , memandangnya membawaku menari dalam angan-angan kebahagiaanku.
Tak terasa waktu sudah  beranjak siang, dan tiba wakunya untukku mengajar di kelas.  Menghadapi siswa-siswi yang seakan-akan kurang berinisiatif utuk maju ketika diminta presentasi, membuatku bertanya-tanya, ada  apakah ini? Apakah materinya yang kurang menarik, apa penyampaianku yang kurang berkesan atau apakah mereka yang memang lagi tidak antusias karena baru saja  menghadapi ulangan mateatika. Entahlah. Akhirnya kuubah haluan pertemuan hari ini tidak presentasi tapi perminan teka-teki yang cukup menguras otakku dan tenagaku. Tak apalah yang penting siswa-siswiku mau belajar.  Terdengar suara bel berbunyi dan akupun mengakhiri pembelajaran dengan rasa lelah, penat, kisruh perasaan. Tak kusangka perasaan-perasaan itu perlahan mengendap-endap pergi. Ketika siang ini melihat siswa-siswi dari kelas yang lain sedang belajar di depan kantor, bersenda di taman kantor sekolahku. Mendengar suaranya nan cherfull bak gemericik suara air sungai mengalir merdu. Menghiasi hari nan semakin mencakrawala. Sehingga ingin kugenggam  selalu  hingga tak bisa berlari menjauh. Hari yang cantik nan indah, memukau hati, ku tersenyum bahagia. (DocJay)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H