Mohon tunggu...
J U H R I Y A N S A H
J U H R I Y A N S A H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Influencer

Kalau mau mengenal dunia, membacalah, kalau mau dikenal dunia, menulislah, kutipan dari Pramoedya Ananta Toer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Launching Produk Unggulan untuk Desa, Mahasiswa KKN di Desa Karya Bersama Dapat Apresiasi dari 3 Dinas Kabupaten Pulang Pisau

17 Agustus 2022   22:42 Diperbarui: 17 Agustus 2022   22:51 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Mahasiswa KKN, Dinas Pemberdayaan Masyaraat Desa (DPMD), Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (Disperindagkop), Dinas Perikanan dan Perangkat Desa  (dokpri)

Almuhaimin kembara mahasiswa asal Universitas Riau, informasian kalau serundeng abon ikan mulanya tak masuk dalam program kerja. Namun, seiring berjalannya waktu dan melihat banyaknya ikan serta kelapa di desa, ia bersama rekan yang lain terpikir untuk mengkolaborasikan abon dan serundeng ini.

Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, Lengga Hasanah Siregar berikan apresiasi kepada 10 mahasiswa dari berbagai jurusan tersebut. Menurutnya produk yang di launching sudah bagus.

Arang briket dikatakan Lengga saat ini memang sedang tren, terutama di wilayah timur tengah sana. Nilai jualnya sangatlah tinggi. Ia juga memberikan saran kepada para mahasiswa agar arang briket yang mereka buat, dilakukan penelitian lebih lanjut. Mulai dari segi kualitas bara, ketahanan, dan uji fisika kimianya.

Foto Arang Briket  (dokpri)
Foto Arang Briket  (dokpri)

Sementara itu Dewi Srirejeki selaku Kepala Bidang Industri dari Disperindagkop memberikan arahan terkait pemasaran dan usaha. Untuk pemula masyarakat dapat memulai dari kelompok Industri Kecil Menengah (IKM), sebelum menjadi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Jika produk ingin dipasarkan ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, terutama produk makanan dan minuman. Seperti harus memiliki logo halal yang dapat diurus ke Kantor Kementerian Agama. Lalu,  harus mendapat izin dari Dinas kesehatan.

Kemudian, izin produk industri rumah tangga. Jika ingin dipasarkan lebih luas harus memiliki Standar Nasional Indonesia atau SNI.  Namun untuk sampai ketahap ini memang tidaklah mudah. Dewi katakan, produk harus melewati berbagai macam serangkaian uji coba produk yang rumit.

" Pendaftaran sekarang sudah bisa melalui online lewat aplikasi Online Single Submission atau OSS " kata Dewi saat menyampaikan mengenai pendaftaran produk IKM atau UMKM.

Kementerian Perikanan Kabupaten Pulang Pisau yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengelolaan Perijinan dan Penguatan Daya Saing Produk, Yulianto saat memberian materi sosialiasi mengatakan, jika serundeng abon ikan haruan ini sangat bagus untuk dikonsumsi. Karena ikan haruan atau ikan gabus memiliki protein yang sangat tinggi.

Ia juga tak lupa berkomentar terhadap produk yang dilaunching, menurutnya dari segi kemasan bisa ditingkatkan lagi. Karena untuk bersaing dengan produk yang sejatinya sudah ada seperti abon, harus memiliki keunian sendiri.

Tapi ia sangat yakin jika produk ini nantinya dapat bersaing dengan produk yang serupa, apalagi ini dikombinasikan dengan serundeng kelapa yang jarang dilakukan pengusaha abon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun