Tujuan kegiatan ini dalam rangka mengobservasi permasalahan budidaya ikan papuyu, haruan, dan toman serta sharing dengan bapak Toyanto Harun. Berbekal dari pembelajaran yang didapat saya menawarkan menggunakan pembuatan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) sebagai alternatif pengganti pestisida dengan teknologi yang ramah lingkungan hal tersebut juga bisa memicu meningkatnya perekonomian daerah,
Rio Jonathan Manurung sebagai koordinator budidaya ikan menanyakan permasalahan apa yang terjadi pada kolam milik bapak Toyanto Harun serta teknis cara pembudidayaannya, melalui penuturan beliau tidak ada permasalahan yang terlalu menyerang, untuk menetralkan PH menggunakan kapur dolomit pemberian dari pemerintah dalam menunjang ketahanan pangan serta mikroorganisme / plankton juga tidak ada menyerang benih ikan pada kolam milik bapak Toyanto Harun.
"Selain itu, juga diharapkan adanya uluran tangan dari pemerintah, institusi dan stake holder dan juga PR besar bagi pemerintah dikarenakan tidak melihat aspek-aspek penting seperti kondisi tanah yang tidak cocok dengan jenis tanamannya. Disamping itu, praktik pengeringan lahan gambut dengan pembukaan kanal-kanal besar menyebabkan terjadinya lahan gambut menjadi rusak dan kehilangan fungsinya sebagai tandon air," Ujar Toyanto Harun
Sekedar untuk informasi dengan luas lahan 4 Ha bapak Toyanto Harun tak hanya memiliki kolam ikan akan tetapi ditanami sawah serta jenis tanaman hortikultura lainnya seperti cabai, terong, dan singkong. Dengan luas lahan yang ada sangat dimanfaatkan dengan baik oleh bapak Toyanto Harun, dari dialog yang dihasilkan saya mendapat pengalaman baru dan pembelajaran harapannya semoga ilmu yang didapat berkah dan diteruskan ke generasi selanjutnya.
Penulis : Rio Jonathan Manurung
Editor : Juhriyansah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H