Mohon tunggu...
adzani radita irawan
adzani radita irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Komunikasi Efektif dalam Kedokteran Hewan : Menghormati Keputusan Pemilik Hewan

26 Desember 2024   20:37 Diperbarui: 26 Desember 2024   20:37 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dengan dengan dokter yang bertugas di BWX Pet care

Baru-baru ini, saya mendapat kesempatan untuk berbincang dengan drh. Ageng I.R., M.Sc, di klinik hewan BWX Petcare yang terletak di Jl. Musi No. 14, Penganjuran, Kec. Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Dalam wawancara yang berlangsung pada Jumat, 8 November 2024 tersebut, kami mendiskusikan berbagai aspek penting dalam praktek kedokteran hewan, termasuk dinamika antara dokter hewan dan pemilik hewan dalam pengambilan keputusan medis.

“Apa saja tantangan utama yang dokter hadapi ketika memberikan rekomendasi medis kepada pemilik hewan?” saya bertanya kepada drh. Ageng

“Salah satu tantangan utama adalah ketika pemilik hewan memiliki pandangan yang berbeda tentang perawatan yang seharusnya diberikan”, jawan drh. Ageng dengan tegas. “Ini sering kali terjadi ketika kami merekomendasikan tindakan medis lebih lanjut, tetapi pemilik hewan memilih opsi yang lebih sederhana”.

Dalam dunia kedokteran hewan, dokter memiliki tanggung jawab untuk memberikan perawatan terbaik kepada hewan peliharaan. Mereka dilatih untuk mendiagnosis, merawat, dan merekomendasikan tindakan medis yang diperlukan untuk kesehatan dan kesejahteraan hewan. Namun, seperti halnya di bidang kedokteran manusia, ada kalanya pemilik hewan memiliki pandangan atau keyakinan yang berbeda mengenai perawatan yang seharusnya diberikan.

“Bagaimana dokter menangani situasi di mana pemilik menolak rekomendasi medis yang sudah dokter berikan?” saya melanjutkan pertanyaan.

“Ini memang menjadi tantangan” kata drh. Ageng. “Sebagai dokter, kami harus berdialog dengan pemilik, menjelaskan pentingnya tindakan yang direkomendasikan, dan mencari solusi terbaik yang bisa diterima oleh kedua belah pihak”.

Ketika pemilik hewan menolak tindakan medis lebih lanjut yang direkomendasikan oleh dokter hewan, dan memilih opsi perawatan yang lebih sederhana, seperti pemberian obat saja. Misalnya, ada kasus di mana seekor anjing membutuhkan operasi untuk mengatasi masalah kesehatan yang serius. Namun, Pemiliknya merasa khawatir dengan risiko operasi dan biaya yang tinggi, sehingga mereka menolak tindakan tersebut dan memilih untuk memberikan obat saja kepada anjing mereka.

Drh. Ageng menjelaskan, “Dalam kasus seperti ini, kami harus memastikan bahwa pemilik memahami semua risiko dan manfaat dari setiap opsi perawatan. Kami memberikan informasi yang jelas tentang kemungkinan hasil dari tindakan yang direkomendasikan maupun alternatif yang dipilih oleh pemilik”.

Pada akhirnya, pemilik hewan memang berhak menolak tindakan medis yang direkomendasikan oleh dokter hewan dalam menolak tindakan medis sejalan dengan prinsip-prinsip otonomi ini menghargai hak individu untuk membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai pribadi, keyakinan, dan pertimbangan lainnya. Dokter hewan memiliki kewajiban untuk memberikan informasi yang jelas dan cukup kepada pemilik hewan serta berbagai opsi perawatan yang tersedia, termasuk risiko dan manfaat masing-masing opsi.

Pengalaman ini memberikan wawasan berharga tentang pentingnya komunikasi yang baik antara dokter hewan dan pemilik hewan. Komunikasi yang terbuka dan jujur dapat membantu mengatasi perbedaan pandangan dan memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah yang terbaik untuk hewan peliharaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun