Mohon tunggu...
jufriyanto
jufriyanto Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mas Juff

Tajam Berpikir Lembut Berdzikir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Disel di Rumah Sendiri

12 April 2020   17:20 Diperbarui: 12 April 2020   17:27 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Covid-19 sudah menguasai Negara kita hampir satu bulan, sejak di tetapkannya beberapa kebijakan untuk melakukan aktivitas di rumah. Aktivitas yang selama ini kita rindukan dan selalu kita dambakan untuk meluangkan waktu bersama keluarga ternyata membuat dampak bagi  Negara yang kita cintai. 

Bahkan dampak ini tidak hanya dirasakan oleh manusia, di link ini juga di beritakan tikus-tikus yang awalnya bersembunyi di balik sampah kini semuanya sekarang harus berkeliaran untuk mencari makan karena sampah-sampah di kota semakin berkurang.

Dampak yang dirasakan oleh Negara karena adanya kebijakan untuk melakukan aktivitas dirumah sangat banyak, salah satunya adalah berkurangnya katifitas manusia di beberapa pusat keramaian yang menjadikan Negara sunyi seperti hutan, sehingga Hampir disetiap pembaritaan media cetak ataupun elektronik semuanya menjadi fokus kepada COVID-19. 

Efek dari pemberitaan ini masyarakat awam menajadi takut karena setiap momentum apapun selalu dikaitkan dengan COVID-19. Bahkan kematian Glenn dijadikan opini oleh salah satu Dokter saraf yang ditulis di Jawa Pos (11/04/19).

Kerasahan ini yang dialami oleh masyarakat awam yang sekarang harus melakukan segala aktifitas di rumah. Semua ini seakan-akan mempermainkan warga Indonesia yang sekarang memutuskan untuk melakaukan aktifitas dirumah karena tidak ingin melanggar dan mengharapkan COVID-19 ini segera berakhir. 

Seluruh warga dianjurkan untuk berada dirumah dan keluar dari rumah sebutuhnya saja, setelah memutuskan untuk berada di rumah ketika menghidupkan televisi, membaca berita online dan mebaca berita di koran pun seakan-akan menakutkan. Semuanya memberitakan tergantung kepentingannya masing-masing, ada yang memberitakan karena ingin mendapatkan rating dan ada juga ingin menambah pengetahuan masyarakat.

Problem yang masyarakat awam hadapi sekarang adalah media yang memberitakan untuk menambah wawasan masyarakat Indonesia tidak bisa di bedakan dengan media yang mencari rating dan mencari sensasi. Yang pada akhirnya masyarakat mengangap itu semua suatu fakta yang harus kita takuti secara berlebihan dan membuat gelisah semua orang.

Karantina yang dilakukan oleh masyarakat dirumah masing masing adalah keputusan yang tepat, tapi masyarakat tidak perlu terlalu takut secara berlebihan karena efek dari membaca dan melihat berita di beberapa media yang menakutkan. Penulis berharap kepada semua media yang memegang peran untuk berbagi informasi kepada masyarakat cukup berikan informasi sesuai dengan kejadian yang sebenarnya, tidak perlu dikonstruk belebihan sehingga meresahkan masyarakat. Dan untuk masayarakat, jadilah netizen yang cerdas unuk memilih dan memilah informasi yang dierima di beberapa media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun