Mohon tunggu...
Firman M
Firman M Mohon Tunggu... -

transformatif...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saatnya Menagih Janji Politik Jokowi-Ahok

21 September 2012   08:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:05 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pelaksanaan pemilukada DKI jakarta telah usai, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, tinggal menunggu keputusan resmi dari KPUD sebagai penyelenggara pemilihan kepala daerah tersebut. Meskipun KPUD belum memutuskan secara resmi terhadap hasil perhitungan suara, tapi sudah bisa diketahui pemenangnya berdasarkan perhitungan cepat (quick count) yang di adakan tepat setelah penghitungan suara di TPS-TPS.

Sebagai catatan untuk kita semua, bahwa siapa pun pemenang pilkada tersebut, harus bisa memberikan dampak positif buat warga jakarta. Sebagai gubernur dan wakil gubernur yang terpilih, Jokowi-ahok harus bisa mempertanggungjawabkan kemenangan tersebut di mahkamah moral publik. Seperti yang ramai diberitakan di media sosial, ada dugaan jokowi-ahok dibackup oleh konglomerat hitam. Selain itu, dukungan prabowo terhadap jokowi-ahok bukanlah tanpa kepentingan. Seperti yang kita ketahui ambisi prabowo untuk mencalonkan diri sebagai presiden cukup besar. Terlepas benar atau tidaknya informasi tersebut, dengan nalar kritis kita, masyarakat harus tetap bisa mengontrol dan mengawasi jalannya pemerintahan dibawah kepemimpinan jokowi-ahok.sebagai pengamat politik di media sosial, analisa saya terkait dengan pemilukada DKI dan kemenangan jokowi-ahok adalah sebagai berikut:

Pertama, kalau menyimak isi pidato dan gaya jokowi bisa terlihat bahwa sebenarnya jokowi bukanlah sosok pemimpin luar biasa. Tapi, karena di negeri ini sosok pemimpin seperti Jokowi sangat jarang, maka sosoknya itu kelihatan fenomenal bagi banyak orang. Prestasi besarnya antara lain adalah relokasi pasar-pasar tradisional yang jauh dari hingar bingar kerusuhan karena pendekatannya yang humanis. Nanti setelah resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta, ia pun dituntut untuk menunjukkan kerja nyatanya sesuai janji-janji yang diucapkan pada kampanye yang lalu.Masyarakat negeri ini lebih butuh bukti konkret. Kerja nyata yang hasilnya bisa dirasakan oleh masyaraat luas. Sebagai pejabat publik dan mempunyai posisi decision maker, Jokowi-Ahok bertanggung jawab untuk membuktikan ucapan dan janji-janji kampanyenya .

Kedua, kita sebagai masyarakat punya hak dan kewajiban untuk mengawasi jalannya pemerintahan di negeri ini. Karena baik buruknya suatu bangsa bukan sekadar tergantung siapa pemimpinnya, tapi lebih utama adalah yang dipimpinnya. Kita dituntut untuk proaktif  untuk kemajuan bersama.

Ketiga, pendukung Foke-Nara, bisa mengambil posisi sebagai oposisi yang kritis terhadap kebijakan yang diambil oleh Jokowi-Ahok nantinya. Tentu saja, oposisi dalam arti yang positif dan membangun. Karena sejatinya oposisi itu harusnya adalah mitra yang sedang berkuasa. Oposisi yang baik akan membuat penguasa selalu berhati-hati dalam bertindak dan mengeluarkan kebijakan.

Keempat, terkait dengan isu yang beredar bahwa 2014, jokowi akan diperadapkan sebuah pilihan dilematis dan sangat menggiurkan. Bisa jadi dengan majunya prabowo subianto sebagai calon presiden akan meminang jokowi sebagai wakilnya. Tentu ini bukan pilihan yang tepat, mengingat ekspektasi dan kepercayaan masyarakat kepada beliau cukup besar.

Pilkada DKI Jakarta sudah berakhir, tapi bukan berarti langkah kita pun berhenti sampai di titik ini. Banyak pekerjaan besar menanti di hadapan. Gubernur boleh berganti, tapi kita akan selalu bersemangat untuk memberikan karya terbaik kita. Bukan karena gubernur atau siapapun, tapi memang karena itulah tugas masing-masing kita, apapun posisi kita.

Semoga Gubernur yang baru terpilih bisa menjadi pemimpin yang amanah, bisa memberikan bukti bahwa ia adalah sosok yang memang layak untuk dipilih oleh warga Jakarta, bukan pemimpin yang menghamba kepada kekuatan uang dan uang. Selamat menilai......salam

mari berdiskusi dengan saya lewat @ahmadjufrie

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun