Mohon tunggu...
Firman M
Firman M Mohon Tunggu... -

transformatif...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Kesakralan Al-Quran Direduksi oleh Pohon Beringin

16 Juli 2012   07:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:54 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bukanlah hal baru kalau partai politik merupakan sarang para koruptor, tak terkecuali partai golkar. Sebagai partai orde baru golkar telah mewarisi teradisi korupsi di negeri ini. Bagaimana tidak, sejak masa orde baru dibawah komando jenderal soeharto partai golkar ikut memberikan sumbangsih untuk menanamkan bibit korupsi pada anak bangsa ini.

soal tradisi korupsi yang dilakukan oleh kader partai mungkin tidak terlalu asing buat kita, namun yang menjadi masalah ketika kita dikagetkan dengan adanya kado istimewa, yaitu penetapan politikus golkar, Zulkarnaen Djabar (ZD) dan putranya Dendy Prasetya Zulkarnaen Putra,  sebagai tersangka korupsi pengadaan Al Quran di Kementrian Agama. Ini sungguh tingkah laku yang mengusik rasa kemanusiaan kita sebagai hamba tuhan yang dikaruniai akal sehat.

Ketika berbicara korupsi pengadaan barang atau fasilitas Negara mungkin tidak menjadi soal, tapi bagaimana kalau yang di korupsi adalah barang yang dianggap sangat sacral oleh ummat manusia khususnya ummat islam Indonesia yang merupakan mayoritas di negeri ini ?? kita tidak akan berlindung pada diktum keagamaan, tapi ketika al qur’an yang notabene merupakan kitab tuhan yang seharusnya dijaga dan dijalankan, harus dikorupsi oleh orang-orang yang selalu berbicara tentang pembangunan bangsa dan mengatasnamakan rakyat dan suara tuhan, tapi mereka sendiri telah mencederai tujuan mulia tersebut. Maka jangan harap lagi akan muncul rasa malu dan takut untuk melakukan hal yang sama pada tindakan korupsi yang lainnya.

Partai Golkar, termasuk Aburizal Bakrie, sebagai ketua umum harus bertanggungjawab tindakan amoral yang sangat memalukan itu. orang yang tak bisa mengelak dari efek domino kelakuan kadernya, yang dimungkinkan merusak tidak hanya kredibilitas dan citra partai berlambang pohon beringin ini, tapi yang jelas perbuatan tersebut sudah menghina ummat islam yang merupakan mayoritas di negeri ini.

Menurut saya, apapun tangkisan golkar soal kasus tersebut, proses kaderisasi diinternal partai ini sudah mengalami kerusakan moral yang cukup serius ditunjukkan kadernya dengan mengkorupsi pengadaan Al Quran yang merupakan satu-satunya warisan peninggalan nabi besar, muhammad saw.

Apakah sudah sedemikian parahnya moral kader di tubuh Partai Golkar? Bisa jadi Golkar akan terdistorsi dalam beberapa waktu mendatang. Imbasnya, sudah tentu pencapresan Aburizal Bakrie akan jadi blunder. Hal itu makin diperkuat dengan statement dari Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, kalau Zulkarnaen Djabar,  menjadi tersangka dalam tiga proyek di Kementrian agama.

Pertanyaannya kemudian, bisakah golkar membuang imej yang sudah terlanjur melekat di benak masyarakat? Adakah metode  dan trik yang bisa melakukan itu? Beban menyelamatkan kredibilitas Partai Golkar dan elektabilitas Capres Aburizal Bakrie, kini makin berat ditanggung para petinggi partai, tak terkecuali abu rizal bakrie yang punya ambisi besar untuk maju di pilpres 2014 mendatang. Selanjutnya anda yang akan menilai…!!!!

Penulis merupakan pemerhati sosial dan pengamat politik di twitter.

silakan follw akun twitter saya: @ahmadjufrie

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun