Mohon tunggu...
Firman M
Firman M Mohon Tunggu... -

transformatif...

Selanjutnya

Tutup

Politik

FPI dan Ancaman terhadap Demokrasi

9 Mei 2012   08:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:31 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Front Pembela Islam atau yang sering disebut dengan FPI saat ini bukan lagi sekedar organisasi masyarakat yang sering mengusik keberagaman kita saat ini, tapi lebih mengkwatirkan lagi akan menjadi ancaman berdemokrasi kita ke depan. Hal tersebut dapat kita lihat dari beberapa aksi yang dilakukannya dengan berujung pada tindakan kekerasan.

Kasus yang masih ramai dibicarakan di media saat ini adalah pembubaran diskusi buku Irshad Manji "Allah, Liberty, and Love" dengan menghadirkan penulisnya di komunitas salihara beberapa waktu lalu adalah bukti bahwa FPI saat ini sudah sangat meresahkan masyarakat tak terkecuali bagi kelompok penggiat pada isu-isu pluralisme, dan pejuang demokrasi

Melihat kasus tersebut dengan takaran akal sehat kita tentu tidak bisa dibenarkan dan akan berdampak pada penghancuran terhadap nilai-nilai kebebasan yaitu kebebasan berpikir dan mengembangkan pemikiran. Tindakan seperti ini menurut saya bisa menjadi ancaman serius bagi proses demokratisasi di Indonesia yang disebabkan liarnya aksi-aksi kekerasan atas nama agama.

Lebih lanjut, aksi kekerasan yang sering dipertontonkan oleh ormas FPI ini bukan lagi ditujukan kepada kelompok minoritas seperti ahmadiyah, dan atau kelompok yang dianggap sesat oleh mereka, tapi intimidasi terhadap kelompok pembela HAM terutama yang konsen pada masalah kebebasan berpikir dan beragama sudah sangat mengkwatirkan.

Lantas bagaimana sikap kita dalam menyikapi kehadiran FPI di Indonesia dan seberapa besar potensi ancaman penghancuran terhadap demokrasi kita? Silakan memberikan komentar anda untuk kita diskusikan.

akun twitter: @ahmadjufrie

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun