Rupanya,perlindungan anak di negeri ini masih mengkhawatirkan.Saya merasa cukup risau,jikalau masih ada anak-anak di negara kita yang jadi obyek kekerasan sejumlah oknum.
Hal ini bermula dari obrolan singkat dengan Ian,korban dugaan sindikat penjualan anak.
Ian ditemukan oleh mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Kendari,Sulawesi Tenggara.
“Saya lagi PKL di Kolaka (Sulawesi Tenggara),anak ini kami temukan disana.Katanya,dia diculik dari pelabuhan Kota Bau-Bau” terang mahasiswa berinisial YS tersebut,Kendari (19/3/2014).
Akan tetapi, Ian dapat meloloskan diri akibat longgarnya penjagaan oknum penculik.Karena anggapan mereka,terawang YS,anak-anak tersebut tidak akan tahu rute jalan,disamping tidak adanya alat komunikasi.
Dari keterangan Ian,awalnya dijanjikan untuk mendapatkan pekerjaan.Namun selang beberapa lama,ia malah diculik.
“Saya dipaksa,dan ditarik masuk dalam sebuah mobil.Kita dibawa,saya lihat ada rombongan sebanyak 7 mobil,dan 3 motor yang bawa,” terang bocah yang berasal dari Bataraguru (Kota Bau-Bau) ini.
Mereka juga,aku Ian,dipekerjakan untuk mengamen di lampu merah dan kerapkali disiksa.
“Saya pernah dipukul pake kayu balok,” ujar Ian tertunduk lesu.
Siang tadi sekitar pukul 13.00 WITA,Ian telah diantar oleh YS untuk kembali ke Bau-Bau.Karena bocah malang ini telah lama dirindukan keluarganya,sejak ia hilang sekitar 3 bulan lalu.
Selanjutnya,bagaimanakah nasib teman-teman Ian? (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H