Mohon tunggu...
Fiksiana

Ini Rasaku

22 Mei 2018   16:27 Diperbarui: 22 Mei 2018   18:08 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa yang membuat kamu terpikat?"

Aku menyukai matanya, satu-satunya mata yang berani kutatap begitu lama. Kau tau, awalnya aku tidak mampu, tapi aku penasaran, mata itu memiliki daya pikatnya sendiri. Kukumpulkan beraniku untuk menatap lebih dalam. Kau tau? Tenang sekali hatiku, aku candu, aku candu menatap matanya.  Ada lagi, aku suka pada bibir mungilnya, aku suka caranya tertawa. Dia suka menggangguku, aku kesal, lalu dia tertawa, hei aku suka lukisan di bawah hidungmu itu.

Aku tidak tau mau menamai hubungan ini dengan apa, tapi kami sepakat untuk saling sayang, cukup sampai di sana, selanjutnya kehendak Tuhan. Selentik di hati, rasanya ingin sekali lebih. 

Aku tutup rapat rasaku, hanya kita saja yang tau. Namun, angin rupanya terlalu risau untuk tidak mengabarkannya pada yang lain. Angin usil sekali, ulahnya menjadikan ku menuai tanggapan berupa tanya yang menohok.

 "Kau serius padanya?"

Aku tersenyum, untuk hal ini kusimpan jawab dalam hati, dia pun tak tau maksud hati, kenapa harus yang lain lebih dulu mengetahui.

Aku sayang, sikapku cerminan rasaku. Titik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun