Mohon tunggu...
M. Judiyanto
M. Judiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Ayah yang suka menulis dan berbagi cerita

https://www.catatanpena.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Motivasi, Pengelolaan Diri dan Cerminan untuk mencapai Sukses

30 Desember 2024   14:15 Diperbarui: 30 Desember 2024   14:21 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:freepik.com/storyset

Sukses, sebuah kata yang sering kali menjadi impian setiap orang. Dalam lingkungan masyarakat yang majemuk, kesuksesan kerap dianggap sebagai tolak ukur pencapaian diri. Bahkan, sering kali sukses dijadikan penanda bahwa kita berada “di atas” orang lain.

Namun, pernahkah kita berpikir bahwa kata sukses juga bisa menjadi pedang bermata dua? Kesuksesan, jika tidak dikelola dengan bijak, dapat membuat kita bertindak melampaui batas atau bahkan menjadi sosok yang arogan.

Pernahkah hati Anda bergejolak ketika melihat keberhasilan orang lain—atau bahkan teman dekat? Perasaan semacam itu adalah hal yang wajar. Terkadang, kesuksesan orang lain bisa menjadi cambuk yang memotivasi kita untuk melangkah lebih jauh, tetapi di sisi lain, juga bisa memicu rasa iri dan tidak percaya diri.


Kesuksesan: Stimulan Positif atau Negatif?

Gejolak yang muncul saat melihat keberhasilan orang lain sebenarnya adalah stimulan yang dapat mengarahkan kita pada dua sisi: positif atau negatif. Semuanya bergantung pada bagaimana kita memandangnya.

Jika kita melihat kesuksesan orang lain sebagai ancaman terhadap harga diri, energi negatif akan menguasai pikiran kita. Rasa iri, berburuk sangka, bahkan kebencian bisa muncul. Namun, jika kita memilih untuk menjadikan kesuksesan orang lain sebagai inspirasi, energi positif akan mengalir. Kita akan merasa optimis, termotivasi, dan bahkan turut bangga atas keberhasilan mereka.


Mengelola Emosi dan Konflik Diri

Kunci utama dalam merespons kesuksesan orang lain adalah kemampuan untuk mengelola emosi dan konflik dalam diri kita. Ketika rasa iri muncul, ingatlah bahwa setiap orang memiliki perjalanan dan prosesnya masing-masing. Gunakan semboyan: “Hasil tidak akan mengingkari proses.”

Jika kita tidak mampu mengelola emosi ini, kita justru membangun dinding penghalang yang akan menghambat langkah kita menuju impian. Sebaliknya, dengan membuka hati dan pikiran, kita dapat belajar banyak dari orang-orang sukses, termasuk teman sendiri.


Belajar dari Orang Lain

Berpikiran terbuka adalah kunci untuk bertumbuh. Ketika kita mendekati orang-orang sukses, kita mendapatkan peluang untuk belajar dari pengalaman mereka, menyerap ilmu, dan bahkan menjalin kolaborasi. Sebaliknya, jika kita memilih untuk menutup diri, yang terjadi hanyalah jarak yang semakin besar, dipenuhi prasangka negatif yang tidak memberikan manfaat apa pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun