Mohon tunggu...
Yudha IPrestha
Yudha IPrestha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Semangat Pantang Kendur "Tidak Ada yang Tidak Bisa"

10 Mei 2019   21:00 Diperbarui: 10 Mei 2019   21:29 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak pernah sedikitpun terbersit akan bekerja dibidang perbankan, apalagi di Bank OCBC NISP yang kita cintai ini.

Sore hari saat menunggu waktu pulang saya beranikan untuk mencoba menari, tentunya bukan badan saya yang menari melainkan jari jemari saya untuk menulis. Menulis tentang eratnya suatu hubungan karyawan dengan Perusahaan, tentang secuil perjalanan, tentang semangat yang tak akan tergantikan, semangat yang tak akan lekang oleh waktu dan semangat yang tak akan pernah pudar demi harga diri. 

Saya adalah saya yang mencoba hal baru, tidak pernah kita tahu bila kita tidak mencoba sesuatu hal bila kita belum pernah mencoba. Pada pertengahan tahun 2010 saya mulai diterima bekerja di Bank OCBC NISP dimana saya hanya lulusan SMA yang tidak memiliki basic pekerjaan profesional apapun.  Pada saat itu Bank OCBC NISP memiliki Program Beasiswa dimana yang akan diterima diperusahaan ini diharuskan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi yaitu Universitas hingga lulus. 

Pertama saya ditempatkan pada bagian Frontline Teller hingga sekarang dibagian taksatur. Pada saat awal-awal masuk perkuliahan tidak jarang saya harus bolos kuliah karena capek bekerja hingga mendapat nilai dibawah rata-rata. Berjalan semester 1 hingga 2 yang saya lalui dengan absen timbul tenggelam, he..he..

Pada saat menjadi kasir banyak hal baru yang saya pelajari mulai dari menghitung menggunakan tiga jari, cara tersenyum, cara melayani, cara bersikap dan sebagainya. Banyak hal baru dimana saya yang masih awam akan hal-hal itu, hingga saya menjadi Service Assistant/Customer Service yang mengharuskan saya berhadapan dengan komplain customer. 

Saya terima semua itu dengan lapang dada yang mana memang resiko yang harus saya ambil jadikan sebuah pembelajaran, jadikan sebuah hadiah, jadikan sebuah hal yang membuatmu jadi lebih baik. Karena hal-hal macam itu yang membentuk karakter dalam diri kita untuk jadi lebih baik atau bahkan sebaliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun