Mohon tunggu...
Judfy Rokhman
Judfy Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Matematika MAN 2 Kota Probolinggo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kandas Cinta

26 Januari 2024   09:46 Diperbarui: 26 Januari 2024   10:01 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di jalanan cinta yang kita pilih,
Langkah kita berdua, sempat terhenti.
Rona bahagia kini menghilang,
Sebuah kisah cinta yang terkandas.

Dulu kita bersama, mengarungi mimpi,
Namun ombak takdir membawa perpisahan.
Janji yang terucap, kini tinggal kenangan,
Cinta yang indah, kini hanya sejarah.

Di tengah jalan, hati kita terbelah,
Seperti reruntuhan yang tak bisa diperbaiki.
Senyuman yang dulu selalu bersinar,
Kini sirna, tenggelam dalam kesedihan.

Cinta yang tulus kini terluka,
Sebuah kisah yang tak lagi bersambung.
Di reruntuhan hati yang hancur,
Terlukis kenangan yang tak bisa terlupakan.

Mungkin ini takdir yang harus dijalani,
Meski pahit, kita harus melepaskan.
Cinta yang kandas di tengah jalan,
Menyisakan luka, dalam sunyi yang mendalam.

Namun, biarkan waktu yang akan menyembuhkan,
Dan mungkin suatu hari nanti kita akan mengerti.
Bahwa cinta yang kandas ini,
Hanya salah satu bab dalam perjalanan kehidupan.

Meski kini terasa pilu dan kelam,
Kita berdua akan melangkah sendiri.
Di antara kenangan yang pahit,
Mungkin akan tumbuh kisah baru yang indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun