Mohon tunggu...
Julius Deliawan
Julius Deliawan Mohon Tunggu... Guru - https://www.instagram.com/juliusdeliawan/

Guru yang belajar dan mengajar menulis. Email : juliusdeliawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

The Greatest Wonder, Satu Penampilan Banyak Talenta

22 Mei 2023   07:55 Diperbarui: 22 Mei 2023   08:00 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sorot lampu temaram perlahan berubah terang. Seluruh penampil, membungkuk hormat diiringi tepuk tangan riuh penonton. Segenap panitia juga memberi hormat dari depan panggung. Sebuah ungkapan terimakasih bagi mereka yang menyaksikan apa yang mereka tampilkan malam ini. Di atas panggung pembawa acara mengucapkan terima kasih ke semua pihak dan berharap tahun depan bisa bertemu kembali. Itulah sekilas, akhir dari perhelatan drama musikal, Wanderlust  4 yang tahun ini mengambil judul The Greatest Wonder.

Pagelaran tahunan, sebuah paket pertunjukan yang menggali banyak talenta siswa. Mulai kemampuan seni berbagai aliran ; musik, tari, drama, rupa dan vocal. Mereka menampilkan seni peran diiringi alunan musik secara live yang didalamnya beberapa kali tampil tarian. Mereka mempraktikkan kemampuan  dalam berbahasa, baik Inggris maupun Indonesia. Belajar menulis naskah dan bagaimana menyutradarai. Tim dekorasi yang sebagian besar siswa seni rupa, mempersiapkan panggung sehingga menopang performa para penampil. Perpaduan yang manis. Project collaborative, seperti yang dikendaki dalam kurikulum merdeka.

Koleksi pribadi
Koleksi pribadi

Kolaborasi yang mereka tampilkan bukan hanya pada malam pertunjukan saja. Jauh sebelum itu, panitia melaksanakan dan secara bertahap mengeksekusi, termasuk didalamnya bagaimana mendanai acara. Sebuah alur manajemen yang coba dilakukan oleh para pemula. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Sebuah ruang belajar bagi mereka pada dunia yang lebih nyata, bukan hanya teori di ruang-ruang kelas.

Siswa panitia belajar meyakinkan pada para donator dan sponsor, kegiatan mereka layak dibiayai. Belajar bernegosiasi dan membangun tim. Merekrut orang-orang yang tepat dibidangnya secara objektif, bukan hasil pertemanan. Para guru hanya bertugas mendampingi, teman berdiskusi, melihat apa yang tidak dilihat oleh mereka. Memberi gambaran, namun tetap memberi kesempatan para siswa menentukan keputusannya.

Koleksi pribadi
Koleksi pribadi

Wajah lega tampak dari duo Michael diakhir pertunjukan, satu adalah koordinator guru pendamping dan satunya adalah ketua panitia dari siswa. Kerja besar mereka tahun ini, setelah tahun tahun sebelumnya terjeda pandemi,  berhasil dengan baik. Segenap keluarga besar SMAK PENABUR Kota Wisata, mengapresiasi  kerja panitia dan penampil. Bukan hanya memberikan tontonan yang menarik, tetapi juga sebuah proses kerjasama yang epic.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun