Saya juga paham, untuk tampilan 5 menit diatas panggung butuh effort yang sangat besar. Karena juga  sering mendampingi event-event seperti ini. Tetapi biasanya status saya pendamping, kali ini statusnya orang tua.Â
Kadang hanya ingin melihat tampilan bagus di panggung pertunjukan saja, namun uring-uringan mengikuti jadwal padat keseharian anaknya. Apalagi jika harus mengantar jemput, menunggu, mempersiapkan kostum dan masih banyak lainnya. Itu belakangan memang  saya alami. Manusiawi.
Beberapa hari dalam seminggu, kami harus pulang telat karena menunggu kembar latihan. Di tengah aktifitas yang padat, proses ini cukup melelahkan. Tetapi saya menyadari untuk sebuah hasil yang baik, perlu proses, tidak ada yang instan.Â
Apalagi jika saya berpikir di pihak mereka, di tengah padatnya pengambilan nilai harian, harus tetap prima untuk berlatih. Sejak dini, belajar untuk menyeimbangkan hidup. Setidaknya saya berterima kasih pada guru dan sekolah SMPK PENABUR Kota Wisata yang memfasilitasi anak-anak saya.
Di tengah panggung yang menurut saya megah, sore ini hingga malam nanti, kedua putri kembar saya akhirnya tampil. Delya membawakan tarian dan paduan suara, sementara Delyn tampil dalam paduan suara. Lagu-lagu mereka mengiringi banyak penampil di atas panggung. Mama dan kakaknya sangat antusias merekam tampilan mereka dari atas balkon. Semua memperoleh kegembiraan dalam caranya masing-masing.
Jika ada yang bilang, bahagia itu sederhana. Saya setuju, tetapi kali ini, kebahagiaan kami membutuhkan lebih banyak sedikit darinya. Semoga kegembiraan malam ini, menjadi torehan bagi kegembiraan-kegembiraan selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H