Bagi saya menulis itu memiliki banyak makna. Hobi, mungkin iya, karena menulis menjadi aktifitas yang selalu saya rindukan. Meski bukan penulis yang kelewat produktif. Bahkan ngacir jika dapat pesenan untuk ditulis. Tetapi faktanya, saya tidak atau mungkin belum berhenti menulis.
Teman-teman saya barangkali sudah "terbang" dengan tulisan-tulisannya, tetapi saya jujur masih merangkak-rangkak. Menggapai-gapai untuk berdiri, tetapi kok ya rasanya masih sulit. Sehingga kadang muncul juga pertanyaan, apa yang sebenarnya harus dilakukan dengan  dunia tulis menulis saya ini? Apakah saya hanya akan terus merangkak?
Perkembangan, memungkinkan ada begitu banyak kesempatan terbuka di dunia tulis menulis. Memberi tempat luas pada hobi yang satu ini. Tetapi saya masih lebih suka dengan berpikir lama, saya menulis karena ingin menulis. Mematrikan segala yang melayang sekejap di kepala. Ekspresi jujur saya pada diri sendiri. Belum sama sekali melangkah pada tahap berikutnya, seandainya itu dianggap demikian.
Bagi saya, menulis itu sama halnya dengan melukis. Menggoreskan warna pada kanvas, mengguratkan pesona karena memang itu bentuk keterpesonaan pada realitas. Menggunakan bentuk pesona yang memang berlaku sangat personal. Ada yang abstrak tetapi juga naturalis. Saya rasa itu tidak perlu diperdebatkan, karena menyangkut cara menikmati pesona. Jika juga ada yang terpesona dengan pesona yang sama, itu adalah anugerah terbesar bagi seorang pelukis, pun demikian dengan penulis.
Sehingga selain hobi, saya juga bisa bilang bahwa saya ini seniman. Menghamparkan kanvas dan mencoretinya dengan banyak warna. Menebarkan ekspresi imajinatif dalam guratan-guratan kisah. Menuangkan segala gejolak dalam gaya-gaya Bahasa yang kadang sulit saya pahami sendiri, mengalir begitu saja.
Saya mencintai dunia ini, bahkan ketika saya sedang mencoba hal-hal baru, mengajar, berkebun atau melakukan hal lain. Menulis, adalah cara saya melihat dan menikmati keindahan. Membiarkan keindahan lebih lama dapat saya hidupi, meski kadang keindahan itu hanyalah warna hitam. Kali ini, saya sedang mencoba perpegangan pada tiang, siapa tahu ini adalah awal untuk berdiri, besok berjalan dan Anda akan beretemu saya ketika sudah berlari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H