Mohon tunggu...
Jubir Darsun
Jubir Darsun Mohon Tunggu... -

Memasuki pergaulan orang-orang besar sama saja dengan memasuki sarang binatang buas. mereka berkelahi satu sama lain, tak puas dengan korban. bodoh sekali memasuki sarang binatang buas tanpa senjata (Pram, jejak langkah)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cicero, Amin Rais dan Suksesi Kepemimpinan Nasional

25 Agustus 2018   08:26 Diperbarui: 25 Agustus 2018   11:56 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah ungkapan provokatif dari seorang Konsul Roma yang sangat terkenal, Martulus Cicero tadi malam diungkapkan kembali oleh Prof. Amin Rais pada acara HUT ke-20 Partai Amanat Nasional di jl. Senopati 133 Jakarta

Walaupun pak Amin juga bercerita tentang tokoh bangsa Moh. Natsir, tentang UUD negara RI 1945 dan mengurai kata "adil" dalam batang tubuh UUD negara RI tahun 1945, setidaknya ungkapan "ikan membusuk mulai dari kepala" membuat saya tersenyum karena pernah membacanya.

Ikan membusuk mulai dari kepala adalah ungkapan kekesalan Cicero pada Kaum Aristokrat dan menandai dimulainya perseteruan antara Cicero dan kaum Aristokrat yang menguasai senat Roma waktu itu.

Dan hanya ada satu hal yang pantas dilakukan pada ikan yang busuk dan bau, yakni memotongnya' adalah sinisme Cicero selanjutnya pada kaum Aristokrat. Ungkapan-ungkapan kekesalan Cicero pada kaum Aristokrat diontarkan pada saat rakyat berkumpul. Karena kepiawaiannya dalam oratoria, banyak rakyat yang setuju dengan ucapan-ucapan Cicero..

Ungkapan-ungkapan itu dapat juga diartikan sebagai tekad Cicero untuk menghabisi kaum Aristokrat yang korup, angkuh dan pongah. Serangan pada kaum Aristokrat sebagai akibat dari gagalnya mosi yang diajukannya di senat untuk melindungi orang Sisilia yang menjadi miskin karena keserakahan kaum Aristokrat.

"Imperium"adalah Novel pertama dari  Novel Trilogi karya Robert Haris yang mengisahkan perjalanan politik Cicero dari seorang yang berlatar Pengacara pro Bono, 'orang baru' dalam kancah politik Roma, naik ke panggung  menjadi anggota senat dan akhirnya memenangkan perseteruannya dengan kaum Aristokrat untuk menjadi Konsul (Presiden).

Apakah ungkapan lama dari Cicero yang disitir kembali oleh Prof. Amin Rais tadi malam menandai suatu kebulatan  tekad untuk mengganti kepemimpinan Nasional 2019?

Sebagaimana Cicero menaiki tangga demi tangga dalam panggung politik republik Roma, rakyat selalu adil 'menjatuhkan palu' dalam pemilihan umum dan Cicero selalu menang dibuatnya.

Kegusaran Cicero pada kaum Aristokrat memuncak ketika ditengah kerumunan massa ia mengakhiri provokasinya dengan mengatakan' tapi diperlukan pisau yang baik untuk memenggal kepala itu, karena ini kepala Aristokrat dan kita semua tahu seperti apa kepala itu! Pernyataan yang cukup tajam kepada kaum Aristokrat sekaligus secara halus Cicero ingin memajukan dirinya yang siap menjadi pisau bagi pulihnya kekuasaan rakyat.

Jika dihubungkan dalam kontestasi pilpres 2019, dapatkah pak Amin dianalogikan sebagai pisau yang tajam untuk 2019 ganti Presiden? Wallahu alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun