Mohon tunggu...
Engelbert JubileSatrio
Engelbert JubileSatrio Mohon Tunggu... Programmer - Mahasiswa - Semester 7 - Universitas Diponegoro

bermain basket, mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beretika dalam Bermedia Sosial pada Usia Dini

14 Agustus 2023   12:04 Diperbarui: 14 Agustus 2023   12:08 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: pendampingan materi bersama anak-anak SD Wadunggetas

Oleh Engelbert Jubile

Kabupaten Klaten (14-7-2023)

Dalam era digital yang semakin berkembang, media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Masyarakat menggunakan platform-platform ini untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan mengakses berita terkini. Namun, dampak positif dan negatif dari media sosial tidak bisa diabaikan. Salah satu langkah yang diambil untuk memastikan penggunaan media sosial yang etis dan bermanfaat adalah pendampingan beretika dalam bermedia sosial. Konsep pendampingan beretika dalam bermedia sosial melibatkan pengajaran dan pembelajaran nilai-nilai serta perilaku yang sesuai dengan norma-norma etika dalam berinteraksi dan berkomunikasi melalui platform media sosial. Dengan semakin banyaknya konten yang dipublikasikan dan interaksi online yang terjadi, perlunya pendampingan beretika menjadi semakin mendesak.

Salah satu tujuan utama dari pendampingan beretika dalam bermedia sosial adalah untuk mendorong pengguna agar memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam mengunggah konten serta berinteraksi dengan orang lain. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi penyebaran informasi palsu, pembullyan online, pelecehan, dan perilaku merugikan lainnya.

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk menerapkan pendampingan beretika dalam bermedia sosial adalah sebagai berikut:

1. Edukasi tentang Etika Bermedia Sosial
Penting bagi individu, terutama generasi muda, untuk diberikan pemahaman tentang pentingnya bermedia sosial secara etis. Program pendidikan yang mengajarkan tentang penggunaan yang bertanggung jawab, penilaian kritis terhadap informasi, dan dampak dari kata-kata online harus diperkenalkan di sekolah dan lembaga pendidikan.

2. Sumber Daya dan Panduan Online
Platform media sosial dan organisasi terkait dapat menyediakan panduan dan sumber daya online tentang etika bermedia sosial. Materi ini dapat berupa video, artikel, dan infografis yang menjelaskan bagaimana cara berkomunikasi dengan sopan, menghindari konten sensitif, dan menghormati privasi orang lain.

3. Pelatihan untuk Pengguna Aktif
Organisasi masyarakat sipil dan lembaga nirlaba dapat menyelenggarakan pelatihan tentang etika bermedia sosial bagi para pengguna aktif. Pelatihan ini dapat membantu individu memahami implikasi hukum, dampak sosial, dan konsekuensi dari perilaku online yang tidak etis.

4. Kampanye Kesadaran
Melalui kampanye kesadaran di media sosial itu sendiri, pengguna dapat diingatkan untuk mempertimbangkan dampak dari setiap unggahan mereka. Kampanye ini bisa berupa hashtag atau tantangan yang mengajak orang untuk berkontribusi pada lingkungan online yang positif dan inklusif.

Dokpri: pendampingan materi bersama anak-anak SD Wadunggetas
Dokpri: pendampingan materi bersama anak-anak SD Wadunggetas

Pendampingan beretika dalam bermedia sosial bukanlah usaha yang singkat, namun memiliki potensi untuk menciptakan perubahan positif dalam perilaku online. Melalui pendidikan, informasi, dan kampanye kesadaran, masyarakat dapat diajak untuk menggunakan media sosial dengan lebih bijak dan bertanggung jawab. Dengan demikian, lingkungan media sosial dapat menjadi tempat yang lebih positif, produktif, dan beretika bagi semua penggunanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun