Mohon tunggu...
JUBAEDAH HARYANI
JUBAEDAH HARYANI Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Penulis

Penulis eksploratif, inovatif, dan terbuka untuk ide-ide baru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perempuan Mandiri di Tengah Dunia Patriarki: Tantangan dan Harapan

13 Desember 2024   18:52 Diperbarui: 17 Desember 2024   10:48 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret perempuan muda yang sedang belajar menggunakan laptop (Freepik/jcomp)

Di era modern saat ini, perempuan semakin banyak menunjukkan peran dan kontribusinya dalam berbagai bidang. Namun, perempuan mandiri masih harus berhadapan dengan tantangan berat akibat sistem patriarki yang mengakar dalam budaya masyarakat.

Sebut saja Rani (19), seorang perempuan muda dari desa kecil di Jawa Barat. Ia baru saja diterima di universitas ternama, sebuah pencapaian besar yang diraihnya dengan kerja keras. Namun, di balik kebahagiaan itu, ia harus menghadapi komentar miring dari lingkungan sekitar.

“Sekolah tinggi-tinggi buat apa? Nanti juga ujung-ujungnya di dapur,” ujar seorang tetangga.

Patriarki: Sistem yang mengakar

Patriarki merupakan sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemimpin utama, sementara perempuan sering kali ditempatkan sebagai pihak kedua. Dalam budaya patriarki, perempuan dinilai berdasarkan peran tradisionalnya, seperti menjadi istri dan ibu, daripada pencapaian atau aspirasinya.

Sistem patriarki di Indonesia sulit dihapuskan karena telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya yang diwariskan secara turun-temurun.

Beberapa studi, seperti yang dilakukan oleh Wayan dan Nyoman (2020) serta Sakina (2017), menunjukkan bahwa tradisi lokal atau adat sering kali mengandung nilai-nilai yang mendukung dominasi laki-laki, yang semakin memperkuat keberlanjutan sistem patriarki ini.

Kemandirian bukan melawan kodrat

Rani percaya bahwa pendidikan tinggi bukanlah penghalang bagi perempuan untuk menjalankan peran sebagai istri atau ibu. “Pendidikan itu bekal untuk menjadi individu yang lebih baik. Dengan wawasan luas, saya bisa mendidik anak-anak saya kelak dan menjadi pasangan yang setara,” ungkap Rani.

Selain itu, pendidikan tinggi juga dapat membantu perempuan menyeimbangkan peran domestik dan publik dengan lebih baik.

Tantangan perempuan mandiri

Menjadi perempuan mandiri di dunia patriarki memiliki sejumlah tantangan, di antaranya:

1. Stereotip gender

Perempuan sering dinilai bukan dari kemampuan atau pencapaiannya, tetapi dari status pernikahan atau peran tradisional yang melekat padanya.

2. Peran ganda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun