Mohon tunggu...
JUBAEDAH HARYANI
JUBAEDAH HARYANI Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Penulis

Penulis eksploratif, inovatif, dan terbuka untuk ide-ide baru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apa Itu Jam Koma? Istilah Baru yang Lagi Viral di Kalangan Gen-Z

26 Oktober 2024   21:51 Diperbarui: 1 November 2024   13:11 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang pekerja yang menutupi matanya karena rasa kantuk yang berat. Sumber: freepik.com/freepik

Belakangan ini, istilah "jam koma" viral di sosial media, terutama di kalangan Gen-Z. Apakah kamu pernah merasa tiba-tiba ngantuk berat di siang atau sore hari? Kamu sudah mencoba fokus, tapi rasanya otak seperti "mati suri" alias koma sejenak. 

Nah, fenomena ini dikenal dengan istilah "jam koma", yang belakangan ini ramai di sosial media dan populer di kalangan Gen-Z. Yuk, kita bahas lebih lanjut apa itu jam koma, kenapa hal ini bisa terjadi, kapan waktu-waktu rawan, dan cara-cara ampuh untuk mengatasinya! 

Apa itu jam koma?

"Jam koma" merujuk pada waktu-waktu tertentu dalam sehari di mana seseorang sering merasa sangat mengantuk atau lelah, sampai-sampai sulit fokus dan beraktivitas. Biasanya terjadi di tengah hari, antara pukul 13.00 hingga 15.00, waktu ini sering disebut sebagai "siesta hour" dalam budaya barat, atau waktu istirahat siang. 

Bagi banyak orang, terutama mereka yang punya pola tidur tidak teratur, jam-jam ini bisa menjadi tantangan berat untuk tetap terjaga dan produktif. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi jam koma

Banyak faktor yang membuat seseorang rentan mengalami jam koma. Yuk, kita lihat apa saja penyebabnya: 

1. Kualitas dan durasi tidur malam

Tidur yang kurang berkualitas atau durasinya pendek tentu berdampak besar pada tingkat energi di siang hari. Jika kamu hanya tidur 4-5 jam di malam hari, wajar jika tubuh "protes" di siang hari. 

2. Pola makan yang tidak seimbang

Terlalu banyak konsumsi karbohidrat atau gula, terutama saat makan siang, bisa membuat tubuh cepat mengantuk. Ini karena karbohidrat sederhana cenderung menaikkan kadar gula darah dengan cepat, lalu menurun drastis sehingga membuat tubuh merasa lemas. 

3. Dehidrasi

Kekurangan cairan juga menjadi pemicu kelelahan. Saat tubuh dehidrasi, aliran darah dan oksigen ke otak pun menurun, sehingga kamu lebih mudah merasa ngantuk.

4. Aktivitas fisik yang kurang

Terlalu banyak duduk atau kurang bergerak membuat tubuh terasa lemas dan kurang berenergi. Padahal, aktivitas fisik ringan bisa membantu meningkatkan energi sepanjang hari.

5. Lingkungan kerja yang tidak nyaman

Ruangan yang terlalu dingin, kurang cahaya alami, atau terlalu sunyi justru bisa memicu rasa kantuk. Faktor-faktor ini membuat suasana yang lebih kondusif untuk tidur ketimbang bekerja.

Jam-jam yang rawan koma

Berikut adalah jam-jam yang dikenal rawan menyebabkan kantuk berat, terutama bagi mereka yang kurang tidur atau baru makan:

- Jam 10.00 - 11.00 Pagi: Jam ini sering menjadi jam koma bagi mereka yang begadang atau sarapan dengan karbohidrat tinggi. 

- Jam 13.00 - 15.00 Siang: Waktu ini sering disebut sebagai "siesta hour" atau waktu tidur siang alami. Setelah makan siang, kadar gula darah cenderung menurun, dan tubuh masuk ke fase relaksasi yang sering membuat ngantuk.

- Jam 17.00 - 18.00 Sore: Setelah aktivitas seharian, tubuh mulai mengalami penurunan energi. Jam ini juga rawan menyebabkan kantuk, apalagi bagi mereka yang sudah lelah beraktivitas seharian.

Cara mengatasi jam koma

Setelah memahami penyebabnya, tentu kamu ingin tahu cara-cara untuk mengatasi jam koma ini, bukan? Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:

1. Jaga kualitas tidur malam

Cobalah tidur 7-8 jam setiap malam dengan jadwal yang teratur. Tidur yang cukup dan berkualitas bisa mencegah kantuk berlebih di siang hari.

2. Atur pola makan

Pilih makanan yang mengandung protein dan serar tinggi, serta kurangi konsumsi karbohidrat sederhana saat makan siang. Kombinasi ini bisa membuat tubuh kenyang lebih lama dan energi lebih stabil.

3. Minum air secukupnya

Jangan lupa minum air putih secara teratur. Dehidrasi adalah salah satu penyebab utama tubuh terasa lemas dan ngantuk di siang hari. Selalu sediakan air putih di meja kerjamu, ya!

4. Luangkan waktu untuk peregangan

Berdiri dan lakukan peregangan ringan selama 5 menit setiap jam. Bergerak secara berkala dapat melancarkan aliran darah dan oksigen ke otak, sehingga kamu lebih segar dan fokus.

5. Atur lingkungan kerja

Pastikan ruanganmu terang dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Cahaya alami bisa membantu mengurangi rasa kantuk. Jika perlu, tambahkan musik ringan untuk membuat suasana lebih menyenangkan.

Sebenarnya, jam koma bisa dialami oleh siapa saja, tidak hanya Gen-Z. Menghadapi jam koma memang memerlukan sedikit usaha supaya kamu bisa tetap fokus. 

Semoga tips ini bermanfaat dan bisa membantumu mengatasi jam koma.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun