Bagi sebagian pria, menghadapi perempuan yang suka memberikan kode-kode tidak jelas bisa sangat membingungkan. Alih-alih menyampaikan keinginannya secara langsung, mereka justru mengirimkan pesan melalui sikap, tatapan, atau kalimat dengan makna tersembunyi. Salah satu contohnya adalah kalimat legendaris “Aku gak apa-apa kok”, yang sering kali justru berarti sebaliknya, mereka tidak baik-baik saja. Ada juga jawaban klasik seperti, “Terserah”, atau “Terserah kamu aja deh”, yang sering kali menyiratkan, “Tolong pilihkan yang paling tepat”.
Pesan-pesan tidak langsung seperti ini kadang bikin pusing para pria, jadi wajar jika mereka merasa jengkel atau bahkan kesal. Banyak pria pasti bertanya-tanya, kenapa sih perempuan tidak langsung bilang apa yang mereka inginkan? Begitulah perempuan, mereka sering ingin dimengerti tanpa harus berbicara panjang lebar. Lalu, apa sebenarnya yang membuat perempuan lebih suka memberi kode daripada berbicara langsung?
Dalam artikel ini, kita akan membahas alasan di balik kecenderungan perempuan menggunakan kode saat berkomunikasi. Mau tahu lebih lanjut? Simak artikel ini sampai selesai!
1. Kode itu bahasa universal perempuan
Percaya atau tidak, kode sudah menjadi bagian dari komunikasi sosial di kalangan perempuan. Ini seperti bahasa rahasia yang tak tertulis, di mana makna tersembunyi dapat ditangkap hanya melalui gestur atau tatapan. Misalnya, saat berkumpul dengan teman-teman, perempuan bisa saling memahami hanya dengan lirikan mata, tanpa perlu banyak bicara. Ungkapan seperti, “Tolong selamatkan aku dari obrolan ini”, dapat tersampaikan hanya melalui satu tatapan. Menarik, bukan?
Di sini, kode berfungsi sebagai jembatan yang menjaga hubungan sosial tetap harmonis. Terkadang, berbicara langsung bisa terdengar terlalu blak-blakan atau kasar. Dengan menggunakan kode, pesan dapat disampaikan dengan lebih lembut, tanpa melukai perasaan orang lain.
2. Menghindari konflik
Salah satu alasan utama mengapa perempuan sering memberi kode adalah untuk menghindari konflik. Perempuan umumnya lebih sensitif terhadap emosi orang lain dan berusaha untuk menjaga kedamaian di lingkungan sekitarnya. Dengan memberi kode, mereka berharap orang lain dapat menangkap maksudnya tanpa harus berbicara secara langsung, yang bisa memicu konflik atau pertengkaran.
Sebagai contoh, ketika ada sesuatu yang mengganggu perasaannya, perempuan akan berkata, “Ah, gak apa-apa kok”, meskipun sebenarnya dia ingin ada sesuatu yang diperbaiki. Dalam situasi ini, dia berharap pihak lain dapat peka dan melakukan perbaikan tanpa harus dibicarakan secara langsung. Kode tersebut dianggap sebagai cara yang lebih diplomatis.
3. Kode sebagai bentuk seni dalam komunikasi perempuan
Bagi sebagian perempuan, memberikan kode itu seperti seni dalam berkomunikasi. Ketika seseorang bisa menangkap kode dengan tepat, itu menandakan bahwa dia perhatian dan peduli. Jadi, kode ini bukan hanya soal menghindari konfrontasi, tapi juga cara untuk melihat sejauh mana orang lain peka terhadap hal-hal kecil.
Contohnya, ketika dia tiba-tiba bilang, "Lagi pengen es krim sih, tapi gak tahu deh", itu bukan sekadar info, lho! Sebenarnya, dia berharap kamu menawarkan untuk membelikannya es krim tanpa dia harus mengatakan secara to the point. Memahami perempuan memang ada seninya. Seribet itu komunikasinya? Bersabarlah, para pria!
4. Menjaga harga diri atau gengsi
Perempuan sering menggunakan kode untuk menjaga harga diri. Terkadang, meminta sesuatu secara langsung bisa membuat mereka merasa gengsi atau malu. Nah, melalui kode, mereka berharap bisa menyampaikan keinginannya tanpa terlihat seperti sedang memohon.