Menjadi anak rantau di Kota Tangerang adalah pengalaman penuh warna yang membekas di hati dan takkan pernah terlupakan. Saat pertama kali menginjakkan kaki di kota ini, rasanya seperti memulai babak baru dalam sebuah buku yang belum pernah saya baca sebelumnya. Setiap langkah adalah sebuah cerita yang membentuk siapa saya hari ini. Saya memilih kota ini untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan sejak saat itu Tangerang telah menjadi bagian penting dari perjalanan hidup saya.
Culture shock dan adaptasi
Culture shock? Tentu saja! Terutama saat mencoba berbicara dengan bahasa gaul dan bahasa lokal yang sering kali menggunakan bahasa Sunda. Awalnya, saya sering bingung karena tidak paham bahasa Sunda, mengingat bahasa keseharian saya di rumah adalah bahasa Jawa. Tapi justru di situlah saya menemukan keunikan dan keindahan kota ini. Bahasa sehari-hari, kebiasaan dan bahkan tata kotanya terasa berbeda dari kampung halaman saya.
Menciptakan hubungan dan persahabatan
Salah satu tantangan terbesar saat datang ke Tangerang adalah membangun jaringan sosial. Ketika pertama kali merantau ke Tangerang, saya tidak memiliki satu pun teman. Setiap hari terasa seperti petualangan baru saat saya berusaha beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru. Beruntung, saya cepat berkenalan dengan teman-teman di kampus dan kami sering berkumpul di tempat makan favorit untuk berbagi cerita dan pengalaman.
Pelajaran berharga dan kenangan manis
Tangerang bukan hanya tempat untuk belajar dan bekerja, tetapi juga tempat untuk berkembang secara pribadi. Saya belajar banyak tentang diri saya sendiri, mulai dari cara beradaptasi dengan lingkungan baru, mengatasi kesulitan, hingga menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana. Setiap kenangan di kota ini, baik suka maupun duka, membentuk pengalaman hidup yang berharga.
Kota yang selalu ada di hati
Sekarang, ketika saya mengenang perjalanan sebagai anak rantau di Tangerang, rasa syukur membanjiri hati saya. Kota ini telah memberi banyak pelajaran, kenangan dan teman-teman yang berarti. Setiap sudutnya, dari jalan-jalan hingga tempat makan favorit seperti warung bakso Yupentek, mie ayam Catrek, ketoprak Kodir dan ayam bakar Lesehan, menyimpan cerita tak terlupakan. Siapa sangka, makanan-makanan ini kini menjadi comfort food yang selalu saya rindukan. Ada yang sudah pernah mencobanya di Tangerang?
Kenangan yang terukir di setiap sudut kota
Bagi saya, salah satu momen tak terlupakan adalah ketika saya dan teman-teman merayakan hari-hari spesial di Tangerang. Mulai dari merayakan ulang tahun di tempat makan favorit hingga menikmati festival-festival lokal yang diadakan di berbagai sudut kota. Tangerang memang menawarkan banyak kejutan dan kenangan yang tak ternilai. Kota ini adalah tempat di mana banyak babak penting dalam hidup saya dimulai.
Untuk kalian, anak rantau yang mungkin sedang menjalani pengalaman serupa, setiap kota pasti memiliki keunikan dan keindahannya sendiri, tak peduli di mana kamu merantau. Yuk, share pengalaman menarikmu di kota Tangerang! Siapa tahu kita satu almamater. Selamat berpetualang di kota sejuta kenangan, Tangerang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H