Mohon tunggu...
JUBAEDAH HARYANI
JUBAEDAH HARYANI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan jurnalis di industri media

Penulis eksploratif, introspektif, inovatif dan terbuka untuk ide-ide baru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bangkit dari Lingkaran Toxic di Keluarga dan Temukan Kebahagiaanmu

19 Juli 2024   11:10 Diperbarui: 19 Juli 2024   11:36 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa di sini yang merasa berada di dalam keluarga yang kurang mendukung dan memberikan rasa tidak aman? Mungkin, kalau kata orang sekarang, istilahnya adalah toxic family.

Keluarga seharusnya menjadi tempat di mana kita merasa aman, nyaman dan dicintai. Namun, kenyataannya, tidak semua orang seberuntung itu mendapatkan lingkungan keluarga yang harmonis. Banyak dari kita yang harus menghadapi situasi di mana hubungan dalam keluarga justru menjadi sumber stres dan kesedihan.

Lingkaran toxic dalam keluarga bisa sangat melelahkan dan membingungkan, membuat kita merasa terjebak tanpa jalan keluar. Saat hubungan yang seharusnya menjadi penopang hidup malah menjadi beban, wajar jika kita merasa putus asa dan kehilangan arah.

Luka yang tak terlihat, beban yang tak terucap

Manipulasi, ketidakpedulian, kontrol berlebihan dan kritik terus-menerus bisa menjadi racun dalam sebuah keluarga. Bayangkan jika orang-orang yang seharusnya menjadi tempat berlindungmu justru sering membuatmu merasa bersalah, menggunakan perasaanmu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Kurangnya perhatian dan dukungan emosional dari mereka membuatmu merasa tidak dihargai, seolah keberadaanmu tidak penting. Lebih buruk lagi, mereka mengatur segala aspek hidupmu tanpa menghargai keinginan atau pendapatmu, seakan-akan kamu hanyalah boneka yang bisa diatur sesuka hati.

Dalam situasi seperti ini, kritik demi kritik menghujanimu tanpa henti, membuatmu merasa tidak pernah cukup baik di mata mereka. Akankah kita terus membiarkan diri terperangkap dalam lingkaran yang melelahkan ini, ataukah saatnya kita berdiri dan mengatakan, "Saya pantas mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan batin?

Lalu, bagaimana cara kita bangkit dari situasi ini dan menemukan kebahagiaan?

Sadari bahwa kamu berharga dan pantas mendapatkan cinta serta dukungan yang sehat. Jangan biarkan pendapat negatif dari keluarga meruntuhkan kepercayaan dirimu. Kamu memiliki hak untuk merasa dihargai.

Bicaralah dengan jelas dan tetap sopan tentang perasaan dan batasanmu. Misalnya, ungkapkan dengan tegas, "Saya merasa tidak nyaman ketika kamu berkata seperti itu. Bisa kita temukan cara yang lebih baik untuk berkomunikasi?"

Bangun jaringan dukungan di luar keluarga. Temukan teman, rekan kerja atau komunitas yang mendukungmu. Lingkungan positif ini bisa menjadi sumber kekuatan dan kenyamanan di saat-saat sulit.

Kamu tidak sendirian, ada banyak orang yang menyayangimu

Meskipun keluar dari lingkaran toxic dalam keluarga tidak mudah, ingatlah bahwa kamu tidak sendirian. Banyak orang di luar sana yang juga berjuang dan berhasil menemukan kebahagiaan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun