Jurnal Refleksi Mata Kuliah Perancangan dan Pengembangan Kurikulum
Nama  : Juariyah, S.Pd.
NIM Â Â : 2215586
PPG Prajabatan 2022 – Gelombang 1
Kurikulum sangat mempengaruhi proses pembelajaran, untuk itu dalam perancangan, pengembangan dan penerapannya harus sesuai dengan prinsipnya. Namun paradigman pembelajaran menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan karakteristik peserta didik pada generasi saat ini. Sehingga perlu dilakukan pengembangan dan evaluasi secara berkelanjutan. Kurikulum merupakan sebagai rencana pengajaran berisi tujuan, bahan yang disajikan, kegiatan pengajaran, latihan dan jadwal pengajaran. Hal ini menunjukkan bahwasannya kurikulum sebagai sistem yang memiliki beberapa komponen. Adapun komponen kurikulum terdiri dari tujuan, isis, strategi (proses penyampaian), serta evaluasi. Jika salah satu komponen tersebut tidak ada makan tidak dapat dikatakan sebagai kurikulum.
Review Pengalaman Belajar
Dalam mata kuliah perangcangan dan pengembangan kurikulum, pengalaman belajar yang telah dipelajari yaitu terkait konsep-konsep dasar pengembangan kurikulum, kemudian dikenalkannya Understanding by Design (UbD) sebagai kerangka kerja kurikulum dengan memiliki konsep Backward Design (desain mundur) dengan tiga tahap perancangan yaitu dimulai dari hasil yang dinginkan, bukti panilaian, serta rancangan pembelajaran.Â
Dalam UbD ini disebut dengan desain mundur karena terlebih dahulu merangcang hasil kemudian rancangan pembelajaran dilakukan pada tahap akhir. Dalam pengembangan UbD pemahaman adalah sebagai capaian belajarnya. Konsep pemahaman pada peserta didik dalam UbD bisa saja disamakan sebagai wujud gagasan siswa artinya bagaimana pembelajaran dapat membingkai tujuan pembelajaran hingga dapat terkait dengan pemahaman.Â
Pada pengemabangan UbD juga terdapat tahap penilaian dan evaluasi pemahaman UbD. Pada tahap pembelajaran penilaian dan evaluasi adalah tahap penting. Penilaian dilakukan untuk mengevaluasi bukti pemahaman siswa.Â
Penilaian juga dimaksudkan untuk mencatat berbagai bukti yang dihasilkan siswa. Sehingga, cara penilaian harus didasarkan pada tugas kinerja otentik. Penilaian pemahaman diperolej dari unjuk kerja siswa. Sehingga dalam UbD perlu melihat unjuk kerja peserta didik dalam konteks mata pelajaran, dan bagaiman peserta ddik melakukan proses pemikiran terhadap unjuk kerja. UbD memiliki penilaian yang terbuka.Â
Penilaian pada UbD berupa unjuk kerja. Sehingga penilaian diperlukan perangkat untuk menilai pemahaman tidak hanya satu model saja. Proses evaluasi unjuk kerja peserta didik didasarkan pada penilaian melalui kriteria-kriteria tertentu. Kriteria merupakan perangkat penilaian untuk menentukan apa yang dilihat dalam unjuk kerja siswa.Â