Mohon tunggu...
kristian
kristian Mohon Tunggu... Lainnya - blog writer

percaya diri adalah kunci kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perbedaan Device Vape Disposable dan Close System Pods

17 Juni 2023   12:57 Diperbarui: 17 Juni 2023   13:14 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vaping telah menjadi salah satu tren populer di kalangan perokok dan pengguna nikotin lainnya. Ada berbagai jenis perangkat vape yang tersedia di pasaran, termasuk vape disposable dan close system. Meskipun keduanya berfungsi untuk memberikan pengalaman vaping, ada perbedaan signifikan antara keduanya. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan utama antara device vape disposable dan close system.

Desain dan Konstruksi:
Device vape disposable umumnya memiliki desain yang sederhana dan ringkas. Mereka biasanya terdiri dari baterai, atomizer, dan tangki e-liquid yang terpasang secara permanen. Setelah e-liquid habis atau baterai mati, device vape disposable ini tidak bisa diisi ulang atau dicas ulang. Mereka dirancang untuk digunakan sekali pakai dan kemudian dibuang setelah pemakaian.

Sementara itu, close system vape dirancang untuk penggunaan jangka panjang. Mereka terdiri dari dua komponen utama: baterai dan pod. Pod adalah wadah yang berisi e-liquid dan atomizer. Ketika e-liquid habis, pod dapat diisi ulang dengan e-liquid baru atau diganti dengan pod yang baru. Sebagian besar close system vape memiliki desain modular yang memungkinkan pengguna mengganti pod dengan mudah.

Kepraktisan dan Kemudahan Penggunaan:
Device vape disposable sangat praktis karena tidak memerlukan pengisian ulang atau penggantian pod. Mereka siap pakai sejak pembelian dan tidak memerlukan perawatan khusus. 

Pengguna hanya perlu menghisapnya dan menikmati vapor yang dihasilkan. Device vape disposable juga cenderung lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan close system vape, sehingga lebih mudah dibawa dan digunakan di mana saja.

Close system vape, di sisi lain, memerlukan pengisian ulang e-liquid atau penggantian pod secara berkala. Ini mungkin memerlukan sedikit usaha tambahan dari pengguna, tetapi juga memberikan fleksibilitas yang lebih besar. Pengguna dapat memilih berbagai macam rasa e-liquid dan kekuatan nikotin yang berbeda dengan menggunakan close system vape.

Biaya:
Dalam hal biaya, device vape disposable cenderung lebih murah dibandingkan close system vape. Mereka biasanya dijual dalam paket multi-pack dengan harga terjangkau. Namun, karena mereka tidak dapat diisi ulang, pengguna perlu membeli device vape disposable baru setelah yang lama habis.

Close system vape awalnya mungkin memerlukan investasi yang sedikit lebih tinggi karena pembelian baterai dan perangkat itu sendiri. Namun, setelah itu, pengguna hanya perlu membeli pod atau e-liquid untuk mengisi ulang perangkat. Dalam jangka panjang, close system vape dapat menjadi lebih hemat biaya karena pengguna tidak perlu membeli device baru setiap kali e-liquid habis.

Kesimpulannya, device vape disposable dan close system memiliki perbedaan dalam desain, kemudahan penggunaan, dan biaya. Device vape disposable lebih praktis dan murah, sementara close system vape menawarkan fleksibilitas dan pengisian ulang yang mudah. Pilihan antara keduanya tergantung pada preferensi dan kebutuhan individu pengguna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun