Dalam konteks setelah Pemilu 2024, perhatian terhadap desa menjadi sangat penting dalam pembahasan kebijakan pemerintah. Desa, sebagai entitas terkecil dalam struktur pemerintahan, seringkali menjadi fokus pembangunan karena potensi besar untuk mengatasi ketimpangan regional dan memperkuat kedaulatan pangan.Â
Namun, kebijakan terkait desa setelah Pemilu 2024 haruslah melampaui sekadar retorika politik kampanye dan lebih mengarah pada implementasi yang konkret dan berkelanjutan. Hal ini penting mengingat bahwa desa-desa di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan serius, termasuk ketimpangan pembangunan antara desa dan perkotaan, rendahnya akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, serta kurangnya kesempatan ekonomi bagi penduduk desa.
Oleh karena itu, kebijakan pasca-Pemilu 2024 haruslah merangkul pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, yang tidak hanya mencakup pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang berkelanjutan. Salah satu fokus utama dari kebijakan setelah Pemilu 2024 haruslah memperkuat otonomi desa dan memberdayakan masyarakat desa untuk mengelola sumber daya lokal mereka dengan lebih efektif.Â
Hal ini dapat dilakukan melalui pemberian dana desa yang lebih besar dan lebih fleksibel, serta pembangunan kapasitas masyarakat desa dalam perencanaan dan pengelolaan pembangunan lokal mereka. Selain itu, kebijakan pasca-Pemilu 2024 juga harus memperhatikan isu-isu penting seperti ketahanan pangan, perubahan iklim, dan ketimpangan gender di desa. Desa-desa harus didorong untuk mengembangkan sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta untuk melibatkan perempuan secara lebih aktif dalam proses pembangunan desa. Dalam hal ini, pemerintah juga perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi disparitas gender dalam akses terhadap sumber daya dan kesempatan di desa.
Selain itu, kebijakan pasca-Pemilu 2024 juga harus memperhatikan isu-isu khusus yang dihadapi oleh desa-desa di wilayah perbatasan dan pedalaman, termasuk akses terhadap layanan dasar, perlindungan hak-hak masyarakat adat, dan mitigasi konflik sosial. Pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan pasca-Pemilu 2024 tidak hanya berfokus pada desa-desa yang mudah diakses dan memiliki infrastruktur yang baik, tetapi juga pada desa-desa yang rentan dan terpinggirkan.Â
Dalam konteks ini, kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan pasca-Pemilu 2024 benar-benar memperbaiki kondisi hidup masyarakat desa secara menyeluruh. Terlebih lagi, kebijakan pasca-Pemilu 2024 haruslah memperkuat prinsip-prinsip demokrasi lokal dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pembangunan desa mereka. Ini berarti pemerintah harus melibatkan masyarakat desa secara lebih aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan pembangunan desa, serta memberikan ruang yang lebih besar bagi inisiatif lokal dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan.Â
Dengan demikian, kebijakan pasca-Pemilu 2024 dapat menjadi momentum penting untuk memperkuat peran dan kapasitas desa dalam pembangunan nasional, serta untuk memastikan bahwa tidak ada desa yang tertinggal dalam perjalanan menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H