Mohon tunggu...
Juan Ray
Juan Ray Mohon Tunggu... Lainnya - warga sipil dari Minahasa

Merenung dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kala Uang menjadi Agent of Alienation terhadap Kemanusiaan

29 Juni 2024   03:15 Diperbarui: 29 Juni 2024   16:51 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://allpoetry.com/poems/about/cash

Dari perspektif penegasan di atas dapat dikatakan bahwa, uang menjadi basis bagi sebuah masyarakat kapitalis yang di dalamnya terdapat jurang pemisah antara kebutuhan individu dan kebutuhan masyarakat kapitalis. Itulah sebabnya tidak mengherankan apabila dalam kenyataan seorang pemakai uang secara sadar dan sengaja (sistemik) menciptakan kesenjangan dalam distribusi kesejahteraan individual.

Orang yang tidak memiliki uang harus bekerja pada orang lain yang memiliki uang. Antara kedua pihak terdapat jarak hirarkis yang sangat lebar. Pekerja sama sekali tidak terkait dengan sarana-sarana produksi karena mereka dihargai bukan hanya sebatas nilai nominal.

Hubungan antara uang dan keterasingan ditemukan di dalam karya klasik Marx, Das Kapital. Bagi Marx, tanda dan penyebab utama dari keterasingan adalah uang.  Merujuk pada latar belakang linguistik serta pemikiran para filsuf dan kritikus sebelum dan sezaman G.F.W. Hegel, Karl Marx, Erick Fromm, dan Karen Horney, Schacht memetakan beberapa jenis keterasingan, yakni keterasingan dari diri sendiri, keterasingan dari pekerjaan, keterasingan dari sesama, dan keterasingan dari budaya. Keterasingan (estrangement) menunjuk kepada "keadaan terpinggirkan" dari segi substansi dan implikasinya.

Uang, seperti emas, demikian dikutip Marx dari William Shakespare (Timon of Athens) dan Gthe (Faust), "membuat hitam menjadi putih, bodoh menjadi pandai, keliru menjadi benar, hina menjadi terhormat, tua menjadi muda, dan pengecut menjadi pemberani."

Pertama, uang meruntuhkan dan mengubah segala sesuatu yang disentuh olehnya. Ia mengkomodifikasi, mentransformasi, dan mendegradasi seluruh hubungan antar-manusia.

Kedua, uang mengkorosi segala sesuatu, entah cepat atau lambat; segala sesuatu termasuk manusia akan dihargai berdasarkan uang.

Ketiga, uang mengubah semua kualitas alami manusia menjadi kebalikannya. Pernyataan ini sangat logis karena dalam sebuah masyarakat (kapitalis) segala sesuatu niscaya bagi orang yang memiliki uang, sedangkan bagi mereka yang tidak memiliki uang hidup adalah perjuangan yang mahaberat. Kebutuhan tanpa uang tidak akan pernah terpuaskan, namun kebodohan yang didukung oleh kekuatan uang mendorong pemilik uang berbuat sekehendak hatinya.

Keempat, alienasi bahkan telah menginfeksi bahasa kita. Dalam kata-kata Marx sendiri, "kebutuhan sebagai hak asasi individu, dirusakkan oleh uang... 'bahasa' kebutuhan dinistakan oleh uang." Konsekuensinya adalah menjadi sesuatu yang memalukan untuk meminta sesuatu berdasarkan kebutuhan. Kita harus mengiba-iba atau merengek-rengek terlebih dahulu.

Kelima, antitesis dari keterasingan adalah cinta kasih antara laki-laki dan perempuan sebagai "hubungan langsung, alami, niscaya, dan hubungan antar-manusia." Dalam cinta sejati ini ada kesediaan saling untuk memenuhi kebutuhan tanpa melirik pada keuntungan egoisnya sendiri.

Demi uang manusia tidak lagi bertindak demi sesuatu yang bernilai atau demi melayani kebutuhan sesama. Seluruh tindakan manusia adalah demi memperoleh uang. Segala sesuatu dilihat dan diukur dari nilai uang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun