Kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Program Studi Sastra Inggris Untag Surabaya di Desa Plunturan sudah berlangsung sejak awal September 2021. Salah satu program yang digagas adalah Pelatihan Bahasa Inggris yang diperuntukkan untuk para Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), khususnya remaja di desa wisata budaya tersebut. Beberapa mahasiswa Program Studi Sastra Inggris turut berpartisipasi dalam pelakasanaan kegiatan tersebut. Sekelompok mahasiswa yang terdiri dari Moh Basri, Juang Galuh R. P., Calista Alda giliran memberikan pelatihan pada Sabtu – Minggu (2-3/10).
Kegiatan pelatihan bahasa Inggris yang diikuti oleh anak-anak atau remaja yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) di desa Plunturan terbagi menjadi dua sesi. Pada pelatihan Bahasa Inggris, sebelumnya para peserta akan diberikan kertas untuk Pre-test. Tujuannya adalah untuk mengukur sudah sampai mana kemampuan para peserta pelatihan sebelum mengikuti kegiatan Pelatihan Bahasa Inggris bersama Mahasiswa dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya jurusan Sastra Inggris, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Pada hari pertama tim Mahasiswa dan Dosen mendiskusikan tentang Hobbies atau kegemaran bersama 10 anak atau remaja Desa Plunturan yang merupakan peserta pelatihan Bahasa Inggris. Mahasiswa memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada para peserta tentang bagaimana cara bertanya, memberikan jawaban dan cara mersepon dengan baik menggunakan topik Hobbies tersebut dalam Bahasa Inggris. Hal itu mengundang antusias yang tinggi dari para peserta meskipun sedikit malu untuk berbicara pada awalnya.
Pada hari kedua, kegiatan ini diikuti oleh 14 anak dari Desa Plunturan, Ponorogo. Para peserta pelatihan berdiskusi dengan tim Mahasiswa dan Dosen mengenai bagaimana cara meminta dan menawarkan bantuan beserta cara meresponnya dalam Bahasa Inggris, yang sering kita sebut dengan Offering and Asking Help. Pada hari kedua ini, para peserta pelatihan membuat grup berisi dua orang untuk mempraktekkan bagaimana cara meminta dan menawarkan bantuan serta cara meresponnya dalam dialog percakapan. Pada hal ini, mereka menjadi lebih bersemangat dan lebih santai dalam berkomunikasi sehingga pelatihan bisa berjalan dengan menyenangkan dan lancar.
Pada Pelatihan Bahasa Inggris ini diharapkan dapat membantu memperkenalkan seni dan kebudayaan yang dimiliki oleh Desa Plunturan, Ponorogo secara luas ataupun global. Desa Plunturan yang merupakan wilayah dengan berbagai macam seni dan kebudayaan memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri dalam membuat ataupun memproduksi seni dan kebudayaan yang ada di daerahnya. Dengan ini memperkenalkan seni dan kebudayaan yang mereka miliki kepada penikmat seni secara luas atau global merupakan hal yang penting.
Pada akhir sesi Pelatihan dilaksanakan Post-test serta Evaluasi yang diikuti oleh seluruh Peserta Pelatihan Bahasa Inggris untuk mengukur keberhasilan dari diadakannya kegiatan pelatihan bahasa Inggris ini. Kegiatan yang berlangsung dua hari tersebut didampingi oleh Dosen Pembimbing, Muizzu Nurhadi,S.S. M. Hum. “Kami berharap setelah pelatihan ini selesai masyarakat desa plunturan khususnya remaja mampu meningkatkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi kepada penikmat seni di luar Wilayah Ponorogo, terlebih lagi berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris dengan pengunjung asing sehingga dapat membantu memperkenalkan seni dan kebudayaan yang dimiliki oleh Desa Plunturan, Ponorogo secara luas ataupun global. Wilayah ini memiliki berbagai macam seni dan kebudayaan yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri dalam membuat ataupun memproduksi seni dan kebudayaan yang ada di daerahnya.” terang Dosen Pengampu Mata Kuliah Speaking tersebut.(db)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H