Mohon tunggu...
Markus JuangCeme
Markus JuangCeme Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Unikama

Seseorang yang belajar banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bangsa Indonesia dan Pancasila

12 Oktober 2020   13:08 Diperbarui: 12 Oktober 2020   13:19 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                     Indonesia bangsa yang sangat beragam: agama, etnisitas, dan budaya. Namun, kita yakin bahwa keberagaman itu merupakan potensi luar biasa kalau kita mengimpunkannya melalui prinsip Bhineka Tunggal Ika. 

Pancasila telah menjadi landasan ideologi bagi masyarakat Indonesia atau pancasila adalah jatidri masyarakat Indonesia, pemebentukan  ideologi pancasila bukan tanpa sebab melainkan sebagai jawaban dari beberapa titik poros pola pemikiran titik poros partikular terhadap keefektifan dan keberlangsungan hidup bangsa ini. 

Pancasila, karena itu, menjadi pandangan dan keyakinan dasar bersama seluruh rakyat Indonesia. Pancasila, sebagai suatu pandangan hidup bangsa, tidak cukup hanya berhenti dalam pemikiran yang teoritis intelektuil, tetapi diharapkan lebih jauh lagi dari pada itu, yaitu tumbuhnya keyakinan dan kesadaran yang kemudian diharapkan akan terjelma dalam tingkah laku. 

Singkatnya, kehadiran pancasila hendaknya memotivasi semangat juang anak bangsa untuk memonitori design kehidupan yang lebih baik. Namun, sejauh ini perlu diketengahkan beberapa problem krusial-kritis terkait dengan situasi kebangsaan kita. 

Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi kita, bahwa di tengah derasnya moderinitas saat ini energi- energi destruktif terus sajah menyelinap masuk di kehidupan  bermasyarakat kita. Seliweran kabar bohong (hoax), ujaran kebencian, teror terhadap kelompok tertentu dan permusuhan sudah menjadi seperti sajian yang lumrah. 

Energi-energi destruktif ini menyeruak masuk tak mengenal siapa saja. Mirisnya, agama dan ideologi dijadikan bahan bakar untuk memelintir serta memicu  pelbagai persoalan di atas. 

Nyawa manusia dengan gampang dihilangkan atas dalil pembelaan terhadap agama. Ambil contoh saat sekarang yang terjadi pada bangsa Indonesia adalah  isu penyebaran hoax terhadap keputusan DPR-RI,  mengenai UU OMNIBUS LAW . 

Penyebaran hoax, korupsi, suap , serta kehadiran kelompok  radikalisme dan kelompok fundatilisme  dapat  merusak integrasi bangsa dan memunculkan semangat destruktif.

Dalam situasi yang terjadi saat ini muncul pertanyaan  'Apakah situasi saat ini dapat memotivasi , memantik semangat kita sebagai warga Negara Bangsa Indonesia  dalam mempertahankan ideologi  pancasila (dalam semangat positif).   

pertanyaan di atas tentu tidak hanya berpatok pada rasio dalam pemecahannya tetapi mengintensifkan kembali nilai-nilai pancasila untuk kemudian dikontekstualisasikan dengan hidup. Adalah sebuah keniscayaan apabila Negara Indonesia yang begitu berdaulat ini terbentuk tanpa pancasila. 

Oleh karena itu, berikut akan diperkenalkan sebuah situasi pluralitas bangsa berhadapan dengan pancasila sebagai ideologi nasional dan akan disusul oleh sebuah gagasan tentang aktualitas nilai-nilai pancasila serta implikasi konstruktifnya terhadap manusia Indonesia.dalam kenyataan, eksistensi ideologi pancasila meligkupi semua ruang gerak bangsa Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun