Mohon tunggu...
JUAN DWI
JUAN DWI Mohon Tunggu... Editor - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Seorang mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan yang menyukai hal media digital

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi Pengangguran Tinggi di Banten: Strategi Baru dalam Menyerap Tenaga Kerja Lokal

28 Oktober 2024   00:23 Diperbarui: 11 November 2024   20:59 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Data oleh BPS dan Diedit Melalui Canva

Upaya dan Tantangan untuk Mengatasi Pengangguran

Mengatasi tingginya pengangguran di Banten memerlukan upaya strategis, baik dari pemerintah daerah maupun pusat. Peningkatan pelatihan keterampilan bagi lulusan SMK menjadi kebutuhan mendesak agar mereka lebih siap memasuki dunia kerja dan memiliki daya saing yang cukup. Pemerintah juga perlu berkolaborasi dengan pihak industri untuk membuka lebih banyak kesempatan magang dan pelatihan langsung di tempat kerja, yang memungkinkan lulusan SMK memperoleh pengalaman yang relevan dan terampil.

Selain itu, pengembangan sektor ekonomi baru, seperti sektor pariwisata dan ekonomi digital, dapat menjadi solusi dalam menciptakan lapangan kerja baru yang berpotensi mengurangi ketergantungan terhadap industri pabrik. Dengan demikian, pemerintah diharapkan dapat mendorong inovasi di sektor-sektor tersebut untuk menarik investasi dan membuka peluang pekerjaan 

Sebagai Mahasiswa di jurusan Ekonomi Pembangunan saya melihat bahwa tingkat pengangguran di banten ini banyak kurangnya, apalagi saya melihat ketenagakerjaan di banten ini merupakan situasi yang komplek dan banyak sekali tantangannya. Tingginya angka pengangguran, khususnya kalangan lulusan SMK, melihat adanya kesenjangan antara pendidikan vokasi dan kebutuhan industri. Ini menyedihkan, mengingat karena SMK sebenarnya dirancang untuk mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja dengan banyak keterampilan teknis yang langsung dapat diaplikasikan. Namun, kenyataan bahwa sebagian besar lulusan SMK justru banyak sekali yang menganggur dan mengindikasikan bahwa ada yang kurang tepat pada sistem atau penyesuaian antara pendidikan dan juga industri.

Saya menyadari bahwa solusi untuk mengurangi pengangguran tidak hanya pada sektor pendidikannya tetapi juga membutuhan kerjasama ataupun kolaborasi dengan industri-industri untuk membuka banyak lapangan pekerjaan baru. Langkah-langkah seperti pelatihan keterampilan yang lebih spesifik, program magang, serta pengembangan sektor pariwisata dan digital di provinsi Banten juga dapat menjadi kunci dalam mengatasi masalah pengangguran ini. Dalam pandangan ini kita mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam bahwa pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan di masa depan.

Pengangguran di Banten mencerminkan kompleksitas tantangan ketenagakerjaan di wilayah industri yang kini beradaptasi dengan perubahan ekonomi. Melalui kolaborasi antara pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan, Banten dapat mengatasi masalah pengangguran ini dengan menyediakan lapangan kerja yang sesuai dan berkelanjutan bagi penduduknya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun