Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dugaan Katrol Nilai dan Nasib Pendidikan Indonesia

18 Juli 2024   23:04 Diperbarui: 18 Juli 2024   23:06 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dijalani dan diikuti oleh semua pihak karena dengan adanya pendidikan maka kita bisa punya wawasan pengetahuan yang baik untuk memajukan negara dan memberikan kesejahteraan bagi banyak orang. Pendidikan adalah kunci supaya semua orang bisa untuk membaca, menulis dan berhitung. Pendidikan begitu penting dan tak bisa dilewatkan.

Dengan berjalannya waktu, ada hal yang begitu mengagetkan dan jadi perhatian serius pemerintah dan masyarakat. Adanya dugaan Katrol Nilai untuk mendapatkan SMAN (Sekolah Menengah Atas Negeri). Hal tersebut sangat penting untuk dijelaskan.

Dalam sebuah pemberitaan hal tersebut sudah ramai diperbincangkan sehingga harus jadi perhatian serius. Paling penting, harus ada sanksi tegas agar tidak ada lagi hal demikian terjadi di kemudian hari. 

Kejadian tersebut telah sedikit merusak citra pendidikan Indonesia. Kita bisa melihat bagaimana keinginan hati agar anak masuk sekolah negeri mengakibatkan adanya kecurangan terhadap nilai. Itu sama saja menutupi ketidakmampuan anak untuk menembus sekolah favorit yang dimimpikan orangtuanya. Itu sama saja keinginan orangtua agar anaknya bersekolah di sekolah keinginan orangtua bukan sekolah yang diinginkan anak. Sama saja sekolah hanya mengejar nilai bukan mengejar pembentukan karakter si anak. 

Tak dapat dipungkiri bahwa saat ini aktivitas belajar mengajar di sekolah tidak efektif dikarenakan hanya mengejar nilai untuk masuk sekolah favorit. Keinginan tersebut sudah sejak lama ada sehingga membuat kualitas pendidikan hanya berorientasi pada nilai. Padahal, kita butuh sumber daya manusia yang mumpuni, berkarakter atau berkepribadian dan berkualitas. 

Oleh karenanya, kurikulum merdeka belajar itu sangat penting. Itu artinya anak dibebaskan untuk merdeka, artinya memilih pendidikan dimana dia suka, memilih pelajaran yang dia sukai dan memilih tempat belajar serta cara belajar yang dia suka.

Anak harus diberikan kebebasan untuk memilih aktivitas belajar mengajar. Misalnya, anak lebih suka belajar di alam dan lingkungan maka hal tersebut harus dipenuhi. Misal lagi, anak lebih suka belajar di perpustakaan maka diberikan kebebasan dan anak lebih suka belajar di masyarakat maka diberikan saja. Semuanya itu untuk kebaikan si anak.

Jadi, dengan begitu, sumber daya manusia kita merdeka dan berkualitas serta mencegah terjadinya katrol nilai untuk memenuhi ekspektasi masuk sekolah negeri favorit. Semoga saja tulisan ini bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun