Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Judi Online Merusak Masa Depan

5 Juli 2024   21:31 Diperbarui: 5 Juli 2024   21:57 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judi online begitu ramai jadi perbincangan di media. Hal tersebut dikarenakan virus judi online telah merusak anak bangsa. Bisa kita lihat bagaimana pemerintah telah turun tangan untuk memblokir situs judi online yang meresahkan. Banyak anak bangsa yang rusak secara moral dan hilangnya masa depannya. Uang yang dihasilkan dengan jerih payah lenyap begitu saja. 

Bahkan karena judi online memakan korban dimana terjadi pembakaran terhadap suami. Judi online pun telah merusak perekonomian bangsa. Berdasarkan data yang diambil dari Kompas.id, pada level Provinsi, Jawa Barat ada di posisi teratas dengan jumlah warga yang bermain 535.644 orang dan nilai transaksi Rp. 3,8 triliun. 

Disusul DKI Jakarta 238.568 orang dengan nilai transaksi Rp. 2,3 triliun. Jawa Tengah 201.963 orang dengan nilai transaksi Rp. 1,3 triliun. Jawa Timur 135.227 orang dengan nilai transaksi Rp. 1,05 triliun. Banten 150.302 orang dengan nilai transaksi Rp. 1,02 triliun.

Coba kita cermati bersama betapa banyaknya manusia yang terjerat dalam judi online. Lihatlah peredaran uang yang menguntungkan oknum tertentu dan menjerat leher kita sendiri. Berjudi dianggap menghasilkan uang yang banyak padahal sebenarnya tidak demikian. Paradigma kita salah. Judi itu candu. Judi itu juga dilarang secara agama maupun secara hukum di Indonesia.

Judi itu merugikan kita. Jadi, apa yang harus dilakukan dengan kondisi tersebut? 

Pertama, jangan terpengaruh ataupun berani coba-coba. Ketika berani mencoba maka akan kecanduan. Terhadap judi bukan hal yang harus dicoba. Meskipun lingkungan sekitar asik dengan permainan judi online bukan berarti kita terpengaruh oleh itu. Kita harus bisa menghindar dan mengatakan tidak untuk mencobanya.

Kedua, Utamakan untuk menyibukkan diri dengan hal-hal yang positif. Misalnya, berolahraga, membaca buku, menonton maupun bermain game yang menyenangkan bukan hal-hal yang berkaitan dengan judi online. Sibukkan diri dengan sesuatu yang benar dan sesuai dengan peraturan yang ada. 

Sudah saatnya menolak judi online. Cobalah perlahan untuk tidak bermain bagi orang-orang yang sudah kecanduan. Ingatlah bahwa judi adalah tindakan yang melanggar dan merusak moral serta pikiran. Jangan sampai kita diperbudak oleh judi online. Pasti kita bisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun