Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Anda Lebih Suka Dilantik melalui Daring atau Luring?

10 Maret 2023   20:43 Diperbarui: 10 Maret 2023   20:50 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika mengikuti sebuah pelantikan ataupun kita yang dilantik, baik sebagai seorang Menteri maupun pejabat negara lainnya, Kepala Daerah atau pejabat daerah lainnya, menjadi ASN dan lain sebagainya, anda lebih memilih dilantik secara daring atau luring?.

Biasanya, kalau kita lihat, ada sistem pelantikan melalui daring dan melalui luring. Anda memilih dilantik melalui sistem luring atau daring?.

Kalau saya pribadi tentunya memilih dilantik melalui sistem luring. Alasannya kenapa?. Hal tersebut sebenarnya lebih menyenangkan dan lebih sakral kalau menurut saya.

Kita bisa bertatap muka secara langsung dengan orang yang melantik dan bisa mengucapkan sumpah/janji secara langsung. Apalagi jikalau pelantikan itu dilakukan dengan cara bersama-sama. Tentu kita ketemu dengan rekan-rekan lainnya dan bisa bersama-sama dilantik. 

Itu lebih luar biasa dan sangat menyenangkan. Mungkin, pihak lain lebih suka dilantik via daring dengan alasan tertentu.

Tetapi, saya pribadi beranggapan bahwa pelantikan luring itu bisa jadi kenangan seumur hidup buat kita. Bisa saja masa pelantikan itu hanya sekali kita dapatkan. Kita juga bisa mengabadikan foto bersama rekan-rekan dan pejabat yang melantik.

Walaupun, mungkin-mungkin saja ada plus dan minus dari pelantikan via daring maupun luring. Namun, kalau di survei, sangat memungkinkan orang-orang lebih suka pelantikan via luring atau tatap muka langsung.

Bagaimana pendapat rekan-rekan atau kawan-kawan sekalian? Apakah sama dengan saya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun