Memperingati Hari Pers setiap tanggal 9 Februari, harus dimaknai dengan baik. Di tengah disrupsi yang ada, pers harus terus bergerak maju demi memberikan informasi terbaik buat masyarakat. Saat ini, Pers sepertinya lesu, sehingga harus ada lompatan besar dalam menggairahkan semangat Pers.
Presiden Jokowi pun dalam kesempatan berpidato menyampaikan agar semua lembaga mendukung Pers agar terus bergerak. Media arus utama harus terus ada karena sangat membantu dalam memberikan informasi untuk menambah pengetahuan masyarakat.
Jikalau Presiden Jokowi mendukung pers untuk terus berjaya, maka semua stakeholder pun harus punya keinginan yang sama. Jangan sampai, kita tidak mempedulikan eksistensi Pers masa kini.
Tanpa pers, masyarakat tidak akan tahu tentang kondisi Indonesia bahkan dunia saat ini. Tanpa pers, masyarakat tidak akan tahu siapa Presiden, Wakil Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota dan pejabat lainnya.Â
Tanpa pers, masyarakat tidak akan tahu adanya lowongan kerja, berita aktual berkaitan dengan kondisi sebuah daerah dan lain sebagainya. Karena itu, pers menjadi penting untuk terus berjaya.Â
Sekarang, menjadi pertanyaan adalah maukah kita membantu pers untuk berjaya?. Maukah pemerintah membuat gebrakan yang hebat untuk membangkitkan semangat pers untuk meliput berita di lapangan?.
Kedua hal itu harus dijawab dengan adanya realita yang bisa kita lihat secara langsung. Untuk mewujudkan pers yang tetap berjaya Sangat butuh namanya kerja keras. Semoga saja, Hari Pers benar-benar semakin berjaya.
