Agresi militer Rusia atas Ukraina yang telah memakan korban jiwa dan kerusakan di sejumlah wilayah di Ukraina, membuat Rusia harus mempertanggungjawabkan hal tersebut.Â
Risiko yang harus diterima Rusia adalah mereka dicoret keikutsertaan di Piala Dunia Qatar 2022. Langkah serupa diikuti Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Disadur dari Kompas.id, pekan lalu saat final Piala Liga Inggris terpampang tulisan di layar raksasa, "Football Stands Together".Â
Itu artinya sepakbola memiliki solidaritas yang kuat untuk membantu dan mendukung Ukraina yang sedang diserang oleh Rusia. Hal itu dikarenakan sepakbola tidak pernah menghendaki adanya Perang Dunia.
Karena itu, apa yang dilakukan FIFA sudah sangat jelas dan terang sehingga Rusia harus menerima konsekuensinya. Sayang sekali jika Rusia harus dicoret di ajang sepakbola terbesar di jagad raya.Â
Hal ini sangat merugikan Rusia yang menjadi langganan lolos ke Piala Dunia. Apa boleh buat, itulah arti sebuah solidaritas yang siap diterima negara mana saja yang melanggar hukum Internasional.
Solidaritas ini harapnya mampu membuat Rusia mengevaluasi atas invasi yang dilakukannya dan segera untuk melakukan gencatan senjata.
Perang bukanlah solusi dari selesainya sebuah masalah, tetapi malah membuat manusia menderita dan mengalami kematian. Fasilitas rusak dan akhirnya kerugian buat semua negara.
Dengan sanksi dari FIFA membuktikan bahwa sepakbola adalah untuk persatuan dan kesatuan negara-negara dunia. Sepakbola bukan hanya berbicara permainan sepakbola, strategi, taktik dan kemenangan semata tetapi lebih dari itu, sepakbola mengajarkan solidaritas kemanusiaan dan tolong menolong kepada setiap negara yang tertindas.
Dengan adanya sanksi ini akan membuat Rusia sadar bahwa tindakannya tidak dibenarkan oleh hukum dan negara-negara yang ada di dunia.