Baru-baru ini survei dari SMRC (Saiful Mujani Research and Consulting) merilis dimana ketika Ganjar Pranowo maju sebagai capres,tanpa melibatkan simpatisan dari PDIP, maka beliau berpeluang menang.
Survei tersebut melalui wawancara terhadap 1.220 responden berusia 17 tahun ke atas di seluruh Indonesia pada 21-28 Mei 2021 lalu. Dalam survei tersebut Ganjar mendapat suara 35,3 persen, Prabowo 30,8 persen dan Anies 25,5 persen (CNN Indonesia.com).
Dengan begitu, peluang Ganjar untuk menang di pemilu 2024 mendatang cukup besar meski tidak dicalonkan oleh PDIP. Tentu ini adalah kabar bagus untuk relawan Ganjarist yang baru-baru ini mendeklarasikan diri dan siap mendukung dan memenangkan Ganjar di pemilu 2024.
Hasil survei untuk saat ini pasti jadi acuan untuk terus mendukung Ganjar. Elektabilitas beliau sepertinya makin baik setelah beredar isu permasalahan beliau dengan PDIP terutama Puan Maharani yang tidak mengundangnya saat berkunjung ke Jawa Tengah.
Tentu Relawan Ganjar semakin semangat dalam mendukung dengan adanya survei ini. Bisa jadi pula, bila tidak dari PDIP, partai politik lain akan mengusung Ganjar dan itulah peluang terbesar untuk menang.
Kalau melalui jalur independen atau non partai politik, maka kansnya tidak besar. Kita tahu selama Pilpres ini terutama dari tahun 2004 sampai 2019 lalu, calon presiden yang menang selalu diusung oleh partai politik dan kader partai politik. Belum ada kita melihat calon presiden menang dari jalur independen.
Oleh sebab itu, Ganjar terus meningkatkan elektabilitasnya dan partai lain akan mengintai dan mengajaknya bergabung meski tidak dari PDIP.
Jadi, atas polemik yang terjadi dengan PDIP kemarin bukan menurunkan elektabilitas Ganjar tetapi makin baik saja.Â
Namun demikian, seorang Ganjar juga harus terus bergerak dan berkarya ketika memimpin daerah saat ini. Tidak perlu juga memikirkan Pilpres 2024 agar masyarakat melihat kinerja dulu dari pada pencitraan maupun ramai bermain medsos.
Kita akan lihat kedepannya bagaimana dan akan gimana. Politik itu cair dan tidak bisa diterka begitu saja. Kita tak tahu kemana Ganjar akan berlabuh, apakah diusung PDIP atau partai politik lain.
Kita harus menanti sampai waktunya tiba. Survei tersebut hanya memberi angin segar saja, belum tentu pasti. Oleh karena itu, kita tunggu peta perpolitikan kedepannya.
