Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta kepada seluruh istri dari pejabat eselon I di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk senantiasa mengingatkan para suami agar tidak melakukan korupsi tak terkecuali istri dari Sakti Wahyu Trenggono sang Menteri (Tempo.co, 9/6/2021).
Menyimak permintaan dari KPK tersebut sebenarnya sangatlah baik dan layak karena peran istri terhadap suami itu untuk mengingatkan agar tidak korupsi sangatlah penting.
Kita harus tahu bahwa istri adalah teman terdekat dari suami yang sangat layak untuk didengarkan. Peran istri bukan hanya untuk masalah rumah tangga tetapi juga untuk mengingatkan agar tidak korupsi.
Apa yang disampaikan KPK tersebut dapat jadi edukasi buat masyarakat dan keluarga bahwa sesungguhnya semangat antikorupsi itu bisa dibangun dari keluarga. Keluarga adalah elemen terpenting dalam kehidupan yang perannya sangat penting dan sangat besar dalam melakukan perubahan besar untuk bangsa dan negara ini.
Keluarga adalah elemen terpenting untuk bisa mengubah secara menyeluruh sikap seseorang dan juga perilaku dan lain sebagainya. Jadi, menumbuhkan semangat antikorupsi berawal dari keluarga.
Oleh sebab itu, para istri di Indonesia boleh-boleh saja mengingatkan suami agar dalam bekerja dan menjalankan tugas dan jabatannya tidak melakukan korupsi.
Bisikan-bisikan dari istri baiknya didengar dan dijadikan landasan agar kita bisa bebas dari namanya praktik korupsi. Saatnya kita bangkit terutama para pejabat negara maupun daerah untuk menolak dengan tegas korupsi hidup dan berkembang di Indonesia.
Apa yang disampaikan KPK bukan berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan dan juga pejabat yang ada di dalamnya saja tetapi terhadap semua kementerian dan semua orang yang ada di Indonesia.
Semoga saja Indonesia semakin baik dengan apa yang disampaikan KPK diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H