Perjodohan adalah salah satu cara yang diambil setiap orang untuk mempertemukan antara pria dengan seorang wanita. Perjodohan ini tentunya hal yang biasa dilakukan, apalagi ketika orangtua mengetahui anaknya belum mempunyai pasangan padahal umurnya sudah layak untuk melangsungkan pernikahan atau perkawinan.
Namun, harus kita akui bahwa tidak semua orang suka untuk dijodohkan. Ada yang berpikiran bahwa zaman sekarang bukanlah zaman Siti Nurbaya dimana harus dilakukan perjodohan.
Oleh sebab itu, penting sekali kalau ingin melakukan perjodohan sebaiknya di antara kedua belah pihak yakni pria dan wanita harus mau sama mau.
Sulitnya, ketika dilakukan perjodohan tapi Salah satu di antara pria atau wanita menolak maka perjodohan gagal dan sangat mungkin salah satu pihak akan marah kepada pihak yang mencoba menjodohkan tersebut.
Tentu hal itu akan membuat sebuah polemik yang berkepanjangan bukan? Jadi, perlu juga melihat orangnya apakah mau dijodohkan atau tidak. Jangan sampai dia tidak mau bahkan emosi dengan perjodohan.
Dalam keluarga saya, ada juga yang mendapatkan pasangannya karena perjodohan. Adik perempuan bapak saya bertemu dengan suaminya sekarang karena sebuah perjodohan.Â
Pertanyaannya, kenapa dijodohkan?. Jawabannya karena adik perempuan dari bapak saya sudah mulai berumur tapi belum punya pasangan atau suami hingga akhirnya dijodohkan.
Pada awalnya memang tidak mau dengan pria yang dijodohkan tapi pada akhirnya jadi suami istri juga. Dan sampai sekarang kehidupan mereka sudah bahagia.
Dari kondisi itu, dapat kita katakan perjodohan boleh-boleh saja tapi harus melihat keinginan dan karakter pihak yang ingin dijodohkan. Harusnya mau sama mau agar perjodohan lancar dan bahagia.
Memang, harus kita sadari bahwa pilihan jodoh dari keluarga atau orangtua itu baik namun perlu dilihat juga keinginan dari pihak yang ingin dijodohkan.
Nah, bagi kalian yang ingin dijodohkan tentu tidak masalah jika memang mau dan siap. Pastikan juga yang dijodohkan adalah pilihan yang tepat.