Baru-baru ini beredar kabar seorang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencuri barang bukti korupsi berupa emas batangan untuk keperluannya sendiri. Ulah pegawai berinisial IGAS itu tak pelak mencoreng citra KPK (detik com).
Dengan adanya kasus ini, maka menjadi potret buruk bagi KPK sebagai lembaga antirasuah di Indonesia. Kita tidak menyangka akan jadi seperti ini.
Kita ketahui bahwa KPK dicap sebagai lembaga independen dan berintegritas. Jika ada pegawai yang mencuri barang bukti tentu memberikan komentar publik bahwa KPK "tidak lagi" lembaga independen dan berintegritas Karena ulah segelintir oknum pegawai KPK.
Dalam hal ini, kepercayaan publik akan runtuh. Bagaimana mau menangkap korupsi jika oknum pegawai melakukan tindakan melanggar hukum seperti itu?.
Ini jadi catatan buat KPK agar mencari pegawai-pwgawai yang amanah dan bisa dijadikan panutan bagi masyarakat. Begitu juga para pimpinannya harus juga independen dan berintegritas agar kepercayaan publik semakin baik.
Kalau hal-hal seperti ini tidak dianggap serius badan diminimalisir maka akan semakin dan semakin merusak citra KPK. Kita tahu juga bagaimana KPK masih sarat dengan kritik keras masyarakat. Jika itu tidak diminimalisir maka hancurlah sudah nama baik KPK itu sendiri.
Oleh karena itu, KPK harus bergerak cepat membersihkan diri dari oknum pegawai yang tidak bisa amanah terhadap tugas KPK sebagai pembasmi korupsi dan koruptor.
KPK harus bisa membuktikan jika mereka berani menangkap korupsi maka jangan biarkan semua elemen yang bekerja di KOK ikut-ikutan korupsi, melanggar hukum dan melakukan tindak pidana.
KPK itu lahir karena semangat kita untuk melawan korupsi. Pendidikan antikorupsi, edukasi dan sosialisasi melawan korupsi harusnya terus berkibar di tubuh KPK
Semoga saja ini bisa jadi pelajaran berharga buat kita untuk semakin baik lagi kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H