Dalam kabar yang beredar di media, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan sekolah tatap muka bakal digelar pada bulan Juli. Namun, beberapa daerah di Indonesia di bulan April ini sudah ada menggelar uji coba sekolah tatap muka. Apalagi daerah yang berada di zona hijau Covid-19 tentu sangat diizinkan menggelar sekolah tatap muka dan ingat untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) sebagai kelompok pemerhati pendidikan merilis temuan tentang uji coba pembelajaran tatap muka yang digelar di beberapa daerah. Banyak terjadi pelanggaran prokes atau tidak melaksanakan 3M. Protokol kesehatan yang dilanggar diantaranya tidak menjaga jarak dan menggunakan masker di dagu (detik com).
Dari hasil temuan itu, maka kita harus tegas, harus patuh dan harus siap untuk menggelar sekolah tatap muka. Kalau terjadi pelanggaran seperti ini, maka sekolah tatap muka bisa jadi tidak digelar.
Kita tahu bagaimana anak-anak sekarang sudah rindu untuk sekolah tatap muka bertemu teman dan guru. Ada juga anak-anak yang tidak efektif dan konsisten dalam mengikuti belajar jarak jauh secara online.Â
Saya melihat secara langsung di lapangan bagaimana anak-anak sekarang kebanyakan bermain-main daripada belajar. Hal itu karena mereka tidak mengikuti belajar jarak jauh atau menggunakan aplikasi di rumah.
Ini adalah masalah yang terjadi sehingga belajar jarak jauh sebenarnya tidak efektif. Sepertinya sekolah tatap muka yang efektif dengan menggunakan protokol kesehatan secara ketat.
Tapi, kalau uji coba sekolah tatap muka saja sering banyak pelanggaran, maka bisa jadi bulan Juli tidak akan digelar sekolah tatap muka. Alangkah baiknya, bila sudah digelar uji coba sekolah tatap muka maka dilaksanakan dengan baik dan benar.
Hal tersebut agar anak-anak bisa kembali sekolah tatap muka. Kalau sudah ditegaskan untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan pembatasan siswa masuk kelas maka laksanakanlah dengan baik aturan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H