Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Moeldoko, Apa Benar Aktor dan Korban Demokrat KLB?

5 April 2021   08:53 Diperbarui: 5 April 2021   09:14 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Pasca ditolaknya permohonan pengesahan kepengurusan Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang ternyata belum menyelesaikan masalah. Pasalnya, beberapa waktu lalu dikabarkan Partai Demokrat versi KLB Moeldoko masih mengajukan gugatan atas AD/ART tahun 2020 ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Bukan itu saja, masih terjadi juga debat-debat diantara kubu Moeldoko dan juga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang belum selesai.

Kali ini, AHY menganggap Moeldoko sebagai aktor utama dan korban dari Demokrat versi KLB Deli Serdang. AHY juga meminta agar kubu Moeldoko meminta maaf kepada masyarakat, pemerintah dan negara termasuk ke jajaran Partai Demokrat (CNN Indonesia.com).

Dalam hal ini, menjadi pertanyaan, apa benar Moeldoko adalah aktor dan korban Demokrat KLB?. Kalau penulis melihat bahwasannya Moeldoko bukan korban dan aktor utama. 

Tentunya, seorang Moeldoko dikabarkan beberapa waktu lalu bertemu dengan beberapa kader Partai Demokrat di suatu hotel di Jakarta. Berarti, ada pihak-pihak yang ingin menginisiasi atau aktor utama terjadinya KLB. Dari hal itu, bisa kita katakan bukanlah Moeldoko yang menginginkan atau aktor utama KLB tetapi bisa jadi beliau diminta.

Selanjutnya, Moeldoko juga bukanlah korban dari kader Partai Demokrat KLB Deli Serdang karena pastinya beliau mau dan ingin serta diminta menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.

Moeldoko tentu sudah menyepakati hal tersebut bersama kader Demokrat KLB sehingga tidak bisa juga disebut sebagai korban.

Lebih tepatnya bahwa Moeldoko hadir sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB dengan keinginan pribadi dan tidak membawa nama Kepala Staf Kepresidenan dan membawa nama Jokowi.

Jelas sekali bahwa murni seorang Moeldoko dengan kesadaran beliau menerima mandat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB. Jadi, beliau bukanlah aktor utama dan juga korban.

Sekarang, kita akan melihat proses-proses yang berlanjut kedepannya. Apakah akan berbuah baik buat Moeldoko dan kader Demokrat versi KLB Deli Serdang?.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun